BI Rate-FFR Turun, Kapan Transmisi ke Suku Bunga Kredit & Deposito?

Zefanya Aprilia, CNBC Indonesia
26 September 2024 16:25
Ilustrasi Bank Mandiri. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Bank Mandiri. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank pelat merah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) memperkirakan transmisi suku bunga acuan global dan domestik terhadap penurunan suku bunga deposito dan suku bunga kredit bakal mengacu pada kondisi likuiditas perbankan.

Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri Eka Fitria mengatakan bahwa menurunnya suku bunga Bank Indonesia (BI) dan Federal Reserve (Fed) memang bakal memberikan dampak yang positif, namun kondisi likuiditas perbankan juga harus menjadi perhatian.

Kata Eka, dengan jatuh temponya beberapa instrumen di bulan November dan Desember dapat menambah likuiditas. Ditambah dengan akselerasi belanja pemerintah yang terjaga. Dengan begitu, transmisi terhadap penurunan suku bunga kredit dan suku buka deposito bakal terjadi lebih cepat.

"Jika hal ini bisa kita jaga dan menambah likuiditas pasar sesuai dengan harapan, maka implikasi dari penurunan benchmark rate ini akan lebih cepat tercermin dalam suku bunga kredit maupun suku bunga deposito," jelasnya saat Mandiri Macro Market Brief - Thriving Through Transition, Kamis (26/9/2024).

Eka menyorot tren kredit korporasi yang permintaannya relatif tinggi. Lantas, ada kesempatan untuk mendorong kredit pada sektor tersebut secara sehat.

"Dengan demikian, kita melihat ketergantungan yang erat antara likuiditas yang tersedia di pasar untuk dapat disalurkan kepada demand kredit," ujarnya.

Kemudian, fungsi intermediasi perbankan yang berjalan optimal juga data memperbaikin biaya dana atau cost of fund.

Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa transmisi terhadap penurunan suku bunga kredit dan suku bunga deposito bakal setidaknya bakal mulai terlihat di awal tahun 2025.

"Apabila hal tersebut masih tertunda mungkin kita melihat masih baru di 2025 awal kita lihat transmisi dan impact langsungnya terhadap penurunan suku bunga deposito dan bunga kredit," pungkas Eka.


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos BI Blak-blakan Alasan Dolar AS Tetap 'Strong' Saat Yen-Euro Loyo

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular