
Diterpa Aksi Jual Asing, Rentetan Penguatan 2 Hari IHSG Putus
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
20 January 2020 16:50

Aksi jual yang dilakukan investor asing menjadi faktor yang membebani langkah IHSG pada hari ini.
Per akhir sesi satu, investor asing membukukan jual bersih senilai Rp 37,42 miliar di pasar reguler, seperti dilansir dari RTI. Per akhir sesi dua, nilai jual bersih investor asing membengkak menjadi Rp 298,51 miliar.
Saham-saham yang banyak dilego investor asing pada perdagangan hari ini di antaranya: PT Bank Central Asia Tbk/BBCA (Rp 388,19 miliar), PT Bank Negara Indonesia Tbk/BBNI (Rp 72,5 miliar), PT HM Sampoerna Tbk/HMSP (Rp 55,01 miliar), PT Matahari Department Store Tbk/LPPF (Rp 47,37 miliar), dan PT Astra International Tbk/ASII (Rp 38,77 miliar).
Investor asing masih melakukan aksi jual di pasar saham pasca melakukan aksi beli dengan intensitas yang signifikan pada sembilan hari perdagangan pertama di tahun 2020 (2-14 Januari). Dalam periode 2-14 Januari 2020, investor asing tercatat membukukan beli bersih senilai Rp 2 triliun di pasar reguler.
Dalam periode 2-14 Januari 2020, aksi beli gencar dilakukan investor asing di pasar saham Tanah Air seiring dengan apresiasi signifikan yang dibukukan oleh rupiah. Dalam periode tersebut, rupiah menguat hingga 1,55% melawan dolar AS di pasar spot.
Ketika rupiah menguat dengan signifikan seperti itu, investor asing berpotensi untuk meraup keuntungan dari selisih kurs, bukan hanya keuntungan dari apresiasi harga saham.
Kini, menyusul aksi beli di pasar saham yang sudah dilakukan sedari awal tahun, investor asing memilih untuk melakukan aksi jual, terlepas dari kehadiran sentimen eksternal yang sebenarnya mendukung untuk melakukan aksi beli.
TIM RISET CNBC INDONESIA (ank/ank)
Per akhir sesi satu, investor asing membukukan jual bersih senilai Rp 37,42 miliar di pasar reguler, seperti dilansir dari RTI. Per akhir sesi dua, nilai jual bersih investor asing membengkak menjadi Rp 298,51 miliar.
Saham-saham yang banyak dilego investor asing pada perdagangan hari ini di antaranya: PT Bank Central Asia Tbk/BBCA (Rp 388,19 miliar), PT Bank Negara Indonesia Tbk/BBNI (Rp 72,5 miliar), PT HM Sampoerna Tbk/HMSP (Rp 55,01 miliar), PT Matahari Department Store Tbk/LPPF (Rp 47,37 miliar), dan PT Astra International Tbk/ASII (Rp 38,77 miliar).
Dalam periode 2-14 Januari 2020, aksi beli gencar dilakukan investor asing di pasar saham Tanah Air seiring dengan apresiasi signifikan yang dibukukan oleh rupiah. Dalam periode tersebut, rupiah menguat hingga 1,55% melawan dolar AS di pasar spot.
Ketika rupiah menguat dengan signifikan seperti itu, investor asing berpotensi untuk meraup keuntungan dari selisih kurs, bukan hanya keuntungan dari apresiasi harga saham.
Kini, menyusul aksi beli di pasar saham yang sudah dilakukan sedari awal tahun, investor asing memilih untuk melakukan aksi jual, terlepas dari kehadiran sentimen eksternal yang sebenarnya mendukung untuk melakukan aksi beli.
TIM RISET CNBC INDONESIA (ank/ank)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular