Oversubscribed! Global Bond BTN Rp 4,2 T Laris Manis

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
16 January 2020 15:56
Penerbitan obligasi dalam denominasi dolar atau junior global bond PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk laris.
Dirut Bank BTN, Pahala N Mansury

Jakarta, CNBC Indonesia - Penerbitan obligasi dalam denominasi dolar atau junior global bond PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) atau Bank BTN senilai US$ 300 juta atau setara Rp 4,2 triliun (asumsi kurs Rp 14.000/US) mendapat respons positif dari investor global.

Permintaan yang masuk mencapai US$ 3,6 miliar atau sekitar Rp 50,4 triliun, kelebihan permintaah atau oversubscribed hingga 12,3 kali.

Obligasi ini ditawarkan dalam penjajakan pasar atau roadshow di Singapura dan Hongkong yang bekerjasama dengan HSBC, Citigroup, dan Standard Chartered sebagai Joint Lead Manager.

Direktur Utama Bank BTN, Pahala N. Mansury mengungkapkan, tingginya permintaan dari para investor global disebabkan kondisi ekonomi Indonesia yang dinilai oleh mereka stabil. Di samping itu ada beberapa faktor lain seperti kondisi makro ekonomi global yang membaik.


"Investor global sangat tertarik untuk melakukan investasi di Indonesia. Ini terbukti pada saat kami menawarkan global bond yang baru pertama kali kita terbitkan memperoleh sambutan yang sangat baik bahkan mencapai 12,3 kali lipat dibandingkan dengan rencana size yang kami terbitkan, " kata Pahala, dalam keterangan pers yang diterima CNBC Indonesia, Kamis (16/1/2020).

Tidak hanya itu, faktor lain yang menyebabkan penerbitan obligasi global ini menarik investor, BTN adalah bank yang fokus pada pembiayaan di sektor perumahan.

Jumlah backlog perumahan di Indonesia masih besar dan menjadi pasar yang menarik. Backlog adalah kesenjangan antara jumlah rumah terbangun dengan jumlah rumah yang dibutuhkan rakyat.


"Tujuan dari penerbitan Junior Global Bond BTN ini adalah untuk memperkuat modal, mengantisipasi pertumbuhan di masa datang," katanya lagi.

Direktur Keuangan Bank BTN, Nixon LP Napitupulu menjelaskan, dari hasil pricing yang ditentukan 15 Januari lalu, Junior Global Bond ini bertenor 5 tahun dengan tingkat bunga kupon tetap sebesar 4,2%.

Peminat global bond ini mayoritas berasal dari Asia dan di atas 85 persen adalah fund manager atau asset management, sementara sisanya perusahaan asuransi dan perbankan.

Dia menyatakan, dengan tambahan dana segar ini, rasio kecukupan modal BTN akan terus menguat.

"Kurang lebih akan menjadi 17% per Januari 2020 lebih tinggi dari posisi September 2019 yang sebesar 16,88%," kata Nixon.

Peningkatan rasio kecukupan modal atau Capital Adequate Ratio (CAR) sesuai dengan target CAR BTN di level 17-19%, akan mendorong penyaluran kredit Bank BTN yang tahun ini ditargetkan kurang lebih 10%. Nixon juga menuturkan dengan adanya tambahan dana yang berjangka panjang tersebut, BTN dapat mengimplementasikan PSAK 71/IFRS9.


[Gambas:Video CNBC]


(tas/tas) Next Article Dapat Pinjaman Rp 850 M, BTN Genjot KPR FLPP & Subsidi Bunga

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular