
3 BUMN Bakal Terbitkan Surat Utang Total Rp 27 T, untuk Apa?
Monica Wareza, CNBC Indonesia
13 January 2020 15:59

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyebut di tahun ini tiga perusahaan yang merupakan BUMN bakal menerbitkan instrumen utang dengan denominasi dolar di luar negeri (global bond) dengan nilai total mencapai US$ 2 miliar atau setara Rp 27,44 triliun ( asumsi kurs Rp 13.718/US$).
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan kondisi pasar saat ini cukup bagus bagi perusahaan yang ingin menerbitkan surat utang karena tingkat yield yang terus mengalami penurunan.
"Total mungkin sekitar 2 billion dolar," kata Kartika di Mahkamah Agung, Senin (13/1/2020).
Dia menyebutkan tiga perusahaan tersebut antara lain PT Bank Tabungan Negara Tbk. (BBTN) yang akan menerbitkan utang dalam bentuk junior debt, PT Pertamina (Persero) dan PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA).
Sebelumnya, Bank BTN memilih global bond yang akan diterbitkan dalam denominasi dolar dan dicatatkan di luar negeri. BTN akan menerbitkan surat utang bertajuk junior global bond senilai US$ 300 juta atau setara dengan Rp 4,2 triliun (asumsi kurs Rp 14.000/US$) yang rencananya paling lambat diterbitkan pada Januari 2020.
Sementara itu, Garuda juga baru saja membatalkan rencana menerbitkan instrumen surat utang senilai US$ 900 juta atau setara Rp 12,6 triliun.
Dalam keterbukaan informasi yang disampaikan manajemen Garuda, pembatalan ini mempertimbangkan belum tersedianya laporan keuangan penelaahan terbatas atau limited review sampai dengan tanggal pelaksanaan RUPS.
Menurut pria yang akrab disapa Tiko ini, tengah menunggu kondisi pasar yang tepat. Seperti diketahui bahwa sebelumnya pihak perusahaan menarik kembali rencana perusahaan untuk menerbitkan instrumen utang ini yang seharusnya akan dimintakan izin kepada pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) bulan ini.
"[Garuda] Lagi liat market," imbuh dia.
(hps/hps) Next Article BUMN Akan Dirampingkan Jadi Kurang dari 40 Perusahaan
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan kondisi pasar saat ini cukup bagus bagi perusahaan yang ingin menerbitkan surat utang karena tingkat yield yang terus mengalami penurunan.
"Total mungkin sekitar 2 billion dolar," kata Kartika di Mahkamah Agung, Senin (13/1/2020).
Dia menyebutkan tiga perusahaan tersebut antara lain PT Bank Tabungan Negara Tbk. (BBTN) yang akan menerbitkan utang dalam bentuk junior debt, PT Pertamina (Persero) dan PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA).
Sementara itu, Garuda juga baru saja membatalkan rencana menerbitkan instrumen surat utang senilai US$ 900 juta atau setara Rp 12,6 triliun.
Dalam keterbukaan informasi yang disampaikan manajemen Garuda, pembatalan ini mempertimbangkan belum tersedianya laporan keuangan penelaahan terbatas atau limited review sampai dengan tanggal pelaksanaan RUPS.
Menurut pria yang akrab disapa Tiko ini, tengah menunggu kondisi pasar yang tepat. Seperti diketahui bahwa sebelumnya pihak perusahaan menarik kembali rencana perusahaan untuk menerbitkan instrumen utang ini yang seharusnya akan dimintakan izin kepada pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) bulan ini.
"[Garuda] Lagi liat market," imbuh dia.
(hps/hps) Next Article BUMN Akan Dirampingkan Jadi Kurang dari 40 Perusahaan
Most Popular