
BTN Rilis Obligasi Rp 1,5 T, Kuponnya Tembus 8,9%

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) menawarkan Obligasi Berkelanjutan IV. Pada tahap I Obligasi Berkelanjutan IV tahun 2020 tersebut direncanakan sebesar Rp 1,5 triliun. Dana tersebut akan digunakan untuk memperluas ekspansi kredit.
"Obligasi ini sesuai dengan Rencana Bisnis Bank (RBB) BTN tahun 2020 - 2022, yang akan digunakan perseroan untuk memperkuat bank dalam mengembangkan bisnis pembiayaan perumahan," kata Direktur Utama Bank BTN, Pahala Nugraha Mansury, dalam gelaran Investor Gathering Obligasi Berkelanjutan IV BTN di Jakarta, Selasa (21/7/2020).
Pahala menjelaskan BTN telah membuka penawaran sejak 10 Juli lalu dan akan berakhir pada 23 Juli mendatang.
Adapun target dari Obligasi Berkelanjutan Tahap IV ini untuk membidik para pemilik atau pengelola dana baik perbankan, manajer investasi, maupun dana pensiun.
Menurut Pahala saat ini merupakan momen yang tepat karena sejumlah alasan di antaranya tren penurunan suku bunga acuan, seperti yang diketahui Bank Indonesia telah memangkas BI rate sejak awal tahun 2020.
Selain itu indikator makro juga masih stabil seperti inflasi rendah, nilai tukar yang stabil. Kondisi tersebut menurutnya masih kondusif bagi pasar obligasi.
Lebih lanjut Pahala menilai kondisi tersebut membuat pasar obligasi ramai peminat terbukti penerbitan obligasi yang dilakukan oleh beberapa emiten lain mendapatkan oversubscribe atas obligasi yang diterbitkan.
"Hal ini menunjukkan minat pasar masih dinilai baik dan kami optimistis dapat mencapai target penyerapan yang sudah dipatok Rp 1,5 triliun," kata Pahala.
Bank BTN merilis Obligasi Berkelanjutan IV dalam sejumlah seri. Obligasi Berkelanjutan IV Bank BTN Tahap I Tahun 2020 akan terbagi dalam tiga seri dengan indikasi kupon yang berbeda di setiap seri.
Direktur Finance, Planning and Treasury BTN, Nixon LP Napitupulu menjelaskan obligasi Seri A dengan tenor 370 hari memiliki indikasi kupon sebesar 6,25%-7,15%, sementara Seri B dengan tenor 3 tahun memiliki indikasi kupon berkisar 7,40% hingga 8,40% dan Seri C dengan tenor 5 tahun menawarkan indikasi kupon di rentang 7,90% hingga 8,90%.
Indikasi kupon tersebut, menurut Nixon, lebih menarik jika dibandingkan dengan Surat Utang Negara (SUN) dengan tenor yang sama.
Sebagai informasi, per 8 Juli 2020, berdasarkan data Bloomberg, SUN dengan tenor 1 tahun memiliki yield 4,79%, sementara tenor 3 tahun sebesar 6,05% dan SUN tenor 5 tahun memiliki yield sebesar 6,45%.
BTN tercatat telah menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I, II, dan III. Tahun 2012 dan 2013, Obligasi Berkelanjutan I sukses meraih pendanaan sebesar Rp 4 triliun, sementara Obligasi Berkelanjutan II yang terbit periode 2015 dan 2016 meraup dana sebesar Rp 6 triliun, sedangkan Obligasi Berkelanjutan III yang berlangsung tahun 2017 dan 2019 lalu meraih total pendanaan sebesar Rp 9,14 triliun.
Sejak 1989, BTN telah menerbitkan obligasi sebanyak 23 kali, termasuk yang terakhir adalah Junior Global Bond sebesar US$ 300 Juta yang terbit dan oversubscribed lebih dari 13 kali permintaan pada awal tahun 2020 ini.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kabar Baik! Kredit BTN di November Mulai Menggeliat 1%