2020, OJK Prediksi Nilai Emisi Rp 200 T & 70 Emiten Baru

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
16 January 2020 13:38
Pada 2020 masih akan diwarnai dengan downside risks dari perlambatan ekonomi global sebagai dampak perang dagang dan gejolak geopolitik di sejumlah kawasan.
Foto: Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso di Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan Tahun 2020 (Streaming OJK TV)
Jakarta, CNBC Indonesia - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan nilai emisi di pasar modal pada 2020 bisa mencapai Rp 200 triliun. Kecenderungan kebijakan bank sentral dunia yang dovish atau kalem diperkirakan masih akan berlanjut tahun ini dan likuiditas akan mengalir ke pasar keuangan domestik.

"Untuk itu, dengan tren penurunan suku bunga pasar yang masih berlanjut, total nilai emisi diperkirakan mencapai Rp 170-200 triliun. Kami juga menargetkan tambahan 70 emiten baru di tahun 2020," kata Ketua OJK Wimbow Santoso, saat menyampaikan sambutan pada Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2020 di Jakarta, Kamis (16/1/2020).


Wimboh menjelaskan, pada 2020 masih akan diwarnai dengan downside risks dari perlambatan ekonomi global sebagai dampak perang dagang dan gejolak geopolitik di sejumlah kawasan.

Namun demikian, kata Wimboh, dengan selesainya beberapa proyek infrastruktur strategis dan konsistensi pemerintah menjalankan reformasi struktural, termasuk terobosan melalui hadirnya beberapa Omnibus Law, OJK optimistis ekonomi Indonesia akan tumbuh.

"Untuk itu, Kami optimistis perbaikan pertumbuhan ekonomi dan kinerja sektor keuangan yang positif ini akan berlanjut di tahun 2020," kata Wimboh.

Perbankan
Dari sisi kinerja intermediasi perbankan, OJK memprediksi tumbuh lebih tinggi di kisaran 11 plus minus 1%, dengan tingkat risiko tetap terjaga rendah.

Optimisme ini juga turut diperlihatkan oleh pelaku perbankan, sebagaimana tercermin dalam Rencana Bisnis Bank tahun 2020, yang menargetkan ekspansi kredit sebesar 10%.

"Sedangkan di Industri Keuangan Non-Bank, sejalan upaya konsolidasi industrinya, kami perkirakan akan tumbuh moderat," jelas Wimboh.

[Gambas:Video CNBC]




(hps/hps) Next Article 2019, Total Emisi Saham Capai Rp 165,3 Triliun

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular