
Internasional
Merananya Boeing, 2020 Masih Penuh Turbulensi
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
15 January 2020 15:09

Selain memberi tekanan pada dunia penerbangan, larangan terbang ini juga telah merugikan Boeing. Pada Rabu (15/1/2020) ini, Malaysia Airlines mengatakan pihaknya telah menangguhkan pengiriman 25 pesawat Boeing 737 MAX.
Penangguhan dilakukan karena larangan terbang pesawat itu berlangsung lebih lama dari yang sebelumnya diperkirakan.
"Mengingat penghentian produksi dan keterlambatan 737-MAX untuk kembali ke layanan, Malaysia Airlines telah menangguhkan pengiriman pesanannya," kata maskapai itu dalam email sebagaimana ditulis Reuters.
Malaysia Airlines sebelumnya dijadwalkan menerima pengiriman 737 MAX pertamanya pada Juli 2020. Tetapi tahun lalu chief executive perusahaan mengatakan MAX baru akan bisa mengudara lewat jadwal itu.
Akibat larangan terbang, Boeing juga telah mencatatkan penjualan tahunan terburuk dalam beberapa dekade. Dalam laporan yang dirilis Selasa, Boeing juga diketahui mencatatkan jumlah pengiriman pesawat terendah dalam 11 tahun, kalah dari saingan utamanya, Airbus. (sef/sef)
Penangguhan dilakukan karena larangan terbang pesawat itu berlangsung lebih lama dari yang sebelumnya diperkirakan.
"Mengingat penghentian produksi dan keterlambatan 737-MAX untuk kembali ke layanan, Malaysia Airlines telah menangguhkan pengiriman pesanannya," kata maskapai itu dalam email sebagaimana ditulis Reuters.
Akibat larangan terbang, Boeing juga telah mencatatkan penjualan tahunan terburuk dalam beberapa dekade. Dalam laporan yang dirilis Selasa, Boeing juga diketahui mencatatkan jumlah pengiriman pesawat terendah dalam 11 tahun, kalah dari saingan utamanya, Airbus. (sef/sef)
Pages
Most Popular