Sambut Deal Damai Dagang AS-China, IHSG Ditutup Naik 0,46%

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
14 January 2020 16:49
Sambut Deal Damai Dagang AS-China, IHSG Ditutup Naik 0,46%
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan kedua di pekan ini, Selasa (14/1/2020), di zona hijau.

Pada pembukaan perdagangan, IHSG menguat 0,2% ke level 6.308,89. Per akhir sesi satu, apresiasi indeks saham acuan di Indonesia tersebut adalah sebesar 0,15% ke level 6.306,12. Per akhir sesi dua, IHSG telah berhasil memperlebar penguatannya menjadi 0,46% ke level 6.325,41.

Kinerja IHSG senada dengan mayoritas bursa saham utama kawasan Asia yang juga bergerak di zona hijau: indeks Nikkei naik 0,73%, indeks Straits Times terkerek 0,48%, dan indeks Kospi bertambah 0,43%.

Aura damai dagang AS-China yang kian terasa menjadi faktor yang memantik aksi beli di bursa saham Benua Kuning. Melansir CNBC International, AS dan China dijadwalkan untuk menandatangani kesepakatan dagang tahap satu pada hari Rabu (15/1/2020) di AS.


Melansir Reuters, sebanyak lebih dari 200 undangan telah disebar untuk seremoni penandatanganan kesepakatan dagang tahap satu esok hari. Seremoni penandatanganan kesepakatan dagang akan digelar di Washington, tepatnya di Gedung Putih.

Menurut Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin, komitmen China terkait kesepakatan dagang tahap satu tidaklah berubah dalam proses penerjemahan teks kesepakatan dagang yang panjang.

"Itu (komitmen dari China) tidaklah berubah dalam proses penerjemahan," kata Mnuchin dalam acara "Sunday Morning Futures with Maria Bartiromo", seperti dilansir dari Reuters.

"Kami telah melalui proses penerjemahan yang saya rasa kita sebut sebagai permasalahan teknis."

Menurut Mnuchin, teks kesepakatan dagang kedua negara akan dirilis pada pekan ini, tepatnya pada hari penandatanganan.

"Dan orang-orang dapat melihatnya. Ini adalah kesepakatan yang sangat menyeluruh," sebut Mnuchin.


Sebelumnya pada pekan lalu, China mengumumkan bahwa Wakil Perdana Menteri Liu He akan berkunjung ke Washington pada pekan ini untuk meneken kesepakatan dagang tahap satu.

"Karena undangan dari AS, Liu He akan memimpin delegasi ke Washington dari tanggal 13 hingga 15 Januari untuk menandatangani perjanjian fase I," kata Juru Bicara Kementerian Perdagangan China Gao Feng, seperti dikutip dari AFP.

Sebelumnya lagi, tanda-tanda bahwa kesepakatan dagang tahap satu akan bisa diteken pada pekan ini juga sudah sempat terasa. Melansir Global Times, AS dan China berada di jalur yang tepat untuk meneken kesepakatan dagang tahap satu.

Menurut para sumber dan analis yang diwawancarai oleh Global Times, seremoni penandatanganan kesepakatan dagang kedua negara bisa diselenggarakan pada pekan ini.

Sebagai informasi, Global Times merupakan media yang dimiliki dan dijalankan oleh Partai Komunis sehingga informasi yang diberikan terkait perkembangan perang dagang AS-China memang biasanya akurat.

Sejauh ini, AS sudah mengenakan bea masuk tambahan terhadap produk impor asal China sekitar US$ 360 miliar, sementara China membalas dengan bea masuk tambahan terhadap produk impor asal AS senilai US$ 110 miliar.

Sejauh ini, AS dan China masih merupakan dua negara dengan nilai perekonomian terbesar di planet bumi. Ketika keduanya bisa meneken kesepakatan dagang tahap satu, arus perdagangan dan investasi dunia bisa pulih. Hal ini praktis menjadi kabar positif bagi bursa saham dunia.

[Gambas:Video CNBC]



Di sisi lain, potensi eskalasi lanjutan terkait dengan tensi antara AS dan Iran menjadi faktor yang membebani kinerja bursa saham Asia.

Seperti yang diketahui, pada awal tahun 2020 AS menembak mati petinggi pasukan militer Iran Jenderal Qassim Soleimani yang merupakan pemimpin dari Quds Force selaku satuan pasukan khusus yang dimiliki Revolutionary Guards (salah satu bagian dari pasukan bersenjata Iran). Soleimani tewas dalam serangan udara yang diluncurkan oleh AS di Baghdad.

Selain itu, Abu Mahdi al-Muhandis yang merupakan wakil komandan dari Popular Mobilization Forces selaku kelompok milisi Irak yang dibekingi oleh Iran, juga meninggal dunia.


Soleimani sendiri telah disanksi oleh AS sejak tahun 2007 dan pada Mei 2019, Washington memutuskan untuk melabeli Revolutionary Guards, beserta dengan seluruh bagiannya, sebagai organisasi teroris, menandai kali pertama label tersebut diberikan terhadap lembaga militer resmi dari sebuah negara.

Sebagai balasan dari pembunuhan Soleimani, Iran menembakkan misil ke dua markas militer AS di Irak. Diketahui, lebih dari selusin misil balistik diluncurkan oleh Iran ke dua markas militer AS tersebut.

"Jelas bahwa rudal ini diluncurkan dari Iran dan menargetkan setidaknya dua pangkalan militer Irak yang menampung personel militer dan koalisi AS di Al-Assad dan Irbil," kata juru bicara Pentagon pasca serangan.

Melansir CNBC International, setelah serangan Iran terjadi Presiden AS Donald Trump mengadakan pertemuan dengan para penasihat utamanya di Gedung Putih. Pertemuan tersebut dihadiri Wakil Presiden Mike Pence, Menteri Pertahanan Mark Esper, Menteri Luar Negeri Mike Pompeo, dan Jenderal Angkatan Darat Mark Milley.

Sambut Deal Damai Dagang AS-China, IHSG Ditutup Naik 0,46%Foto: Aktivis berkumpul di dekat Menara Trump Chicago untuk memprotes tindakan militer AS terhadap Irak (Abel Uribe/Chicago Tribune via AP)


Dalam konferensi pers terkait dengan serangan yang diluncurkan oleh Iran, Trump mendinginkan suasana dengan membantah klaim pemerintah Iran yang mengatakan bahwa ada sebanyak 80 tentara AS yang tewas dalam serangan tersebut. Dirinya pun menyakini bahwa serangan tersebut merupakan serangan terakhir dari Iran.

"Tidak ada warga AS yang terluka dalam serangan rudal Iran," ujar Trump di Gedung Putih sebagaimana dilansir dari AFP, Kamis (9/1/2020).

"Iran tampaknya akan mundur, yang mana ini baik untuk semua pihak terkait," katanya.

Namun, kini tensi antar kedua negara berpotensi kembali tereskalasi. Pada hari Minggu (12/1/2020), sebuah rudal diketahui kembali menyerang markas militer AS di Irak. Meski belum ada pengakuan resmi dari Iran, AS menuding serangan dilakukan kelompok milisi yang didukung Iran di Irak.

"(AS) marah dengan laporan serangan roket lain di pangkalan udara di Irak," kata Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo, seperti dikutip dari AFP.

"Ini pelanggaran terus-menerus atas kedaulatan Irak oleh kelompok-kelompok yang tidak loyal ... harus berakhir."

Roket jenis Katyusha tersebut mendarat di pangkalan udara Al-Balad. Pangkalan udara ini merupakan rumah bagi pesawat F-16.

Saat peristiwa terjadi, di Al-Balad tengah diadakan acara yang dihadiri kontingen kecil Angkatan Udara AS serta sejumlah kontraktor pemeliharaan pesawat militer. Peristiwa ini melukai 4 orang, di antaranya dua perwira Irak dan dua penerbang.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular