Jokowi Mau RI Setop Ekspor CPO, tapi Hilirisasi Masih Lamban

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
14 January 2020 15:50
Pengusaha sawit nasional juga memberikan catatan, hilirisasi masih terhambat pada terbatasnya infrastruktur.
Foto: Reuters
Jakarta, CNBC Indonesia - Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) merespons rencana pemerintah menghentikan ekspor bahan mentah dari berbagai komoditas andalan Indonesia seperti minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO), bauksit hingga timah.

Presiden Joko Widodo menekankan ekspor komoditas Indonesia harus diarahkan pada hilirisasi, sehingga ekspor produk komoditas tak lagi diekspor secara mentah melainkan sudah diolah dan memberi nilai tambah tinggi.

Sekjen GAPKI, Kanya Lakshmi Sidarta menyambut positif rencana tersebut. Menurut dia ini menunjukkan keseriusan pemerintah untuk menjadikan CPO sebagai alternatif sumber energi melalui kebijakan pencampuran biodiesel 30% (B-30) sekaligus meningkatkan penyerapan produk sawit domestik.

Namun, pengusaha sawit nasional juga memberikan catatan, hilirisasi masih terhambat pada terbatasnya infrastruktur. Investasi di sektor ini butuh sarat modal besar.

"Infrastruktur [hilirisasi] belum tuntas, itu boleh dibilang pertumbuhannya lambat, seperti fasilitas port pengiriman, ini sangat ketinggalan," kata Kanya Lakshmi Sidarta, dalam dialog CNBC Indonesia, Senin (13/1/2020).

Namun demikian, lanjut Kanya, infrastrutur hilirisasi sebetulnya sudah tersedia, namun masih belum optimal dan sebagian besar masih di tingkat tengah (midstream). "Hilirisasi perlu waktu, modal investasinya tidak kecil," ucapnya menjelaskan.

Tidak hanya itu, faktor harga yang lebih kompetitif dengan mengekspor produk CPO ke pasar global dan memberikan return lebih baik jadi alasan pengusaha terus mengekspor CPO mentah.

"Tentu harga, secara bisnis menaik walau ada kesulitan, tapi tertutupi dengan return lebih baik dan itu jadi daya tarik," pungkasnya.

[Gambas:Video CNBC]




(hps/hps) Next Article Brexit, Ini Alasan Inggris Beda Kebijakan Soal CPO RI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular