
Internasional
India Boikot CPO Malaysia, Ini Komentar Menohok Mahathir
Sefti Oktarianisa, CNBC Indonesia
14 January 2020 13:41

Jakarta, CNBC Indonesia - Perdana MenteriĀ Malaysia Mahathir Mohamad akhirnya buka suara soal boikot minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) oleh India.
Menurutnya ia tetap akan tegas menyuarakan pendapat soal diskriminasi yang dilakukan India di Kashmir dan penduduk Muslim dengan UU Kewarganegaraan, meski negara Bollywood itu melakukan aksi negatif pada komoditas asal negeri jiran itu.
"Kita tentu memperhatikan ini, karena kita menjual minyak sawit ke India. Tetapi di sisi lain, kita harus jujur dan ketika sesuatu hal berjalan buruk, kita harus katakan itu," tegasnya sebagaimana dilansir The Star, Selasa (14/1/2020).
"Jika kita membiarkan hal salah terjadi dan memikirkan tentang uang saja, akan banyak hal salah terjadi."
Ia pun mengatakan akan mencari solusi lain, jika India memang tidak ingin membeli CPO Malaysia.
"Faktanya, apa yang terjadi di India sekarang, menyebabkan kesedihan di masyarakat, dan seluruh dunia pun merasakan bahwa adalah hal yang salah melakukan diskriminasi terhadap lainnya," katanya lagi.
Sebelumnya, Malaysia kembali bersitegang dengan India karena komentar Mahathir soal tindakan India di Kashmir dan terbitnya UU kewarganegaraan yang dituding anti Islam. Negeri Shahruk Khan itu bahkan menyetop pembelian sawit dari Malaysia.
"Secara resmi tidak ala larangan impor ... tetapi tidak ada yang membeli karena larangan pemerintah," kata seorang sumber yang merupakan pengusaha terkemuka di India kepada Reuters.
"Jangan datang kepada kami, jika pengiriman Anda macet," kata seorang sumber Reuters lainnya, yang merupakan seorang pedagang di Mumbai.
India adalah importir minyak kelapa sawit terbesar di dunia. Negara ini membeli 9 juta ton per tahun terutama dari Malaysia dan India.
Di 2019, India membeli 4,4 juta ton sawit. Pembeli sekarang mengimpor dari Indonesia meskipun membayar harga premium dibanding Malaysia.
(sef/sef) Next Article Tak Jadi Boikot, India Beli Lagi CPO Malaysia
Menurutnya ia tetap akan tegas menyuarakan pendapat soal diskriminasi yang dilakukan India di Kashmir dan penduduk Muslim dengan UU Kewarganegaraan, meski negara Bollywood itu melakukan aksi negatif pada komoditas asal negeri jiran itu.
"Kita tentu memperhatikan ini, karena kita menjual minyak sawit ke India. Tetapi di sisi lain, kita harus jujur dan ketika sesuatu hal berjalan buruk, kita harus katakan itu," tegasnya sebagaimana dilansir The Star, Selasa (14/1/2020).
Ia pun mengatakan akan mencari solusi lain, jika India memang tidak ingin membeli CPO Malaysia.
"Faktanya, apa yang terjadi di India sekarang, menyebabkan kesedihan di masyarakat, dan seluruh dunia pun merasakan bahwa adalah hal yang salah melakukan diskriminasi terhadap lainnya," katanya lagi.
Sebelumnya, Malaysia kembali bersitegang dengan India karena komentar Mahathir soal tindakan India di Kashmir dan terbitnya UU kewarganegaraan yang dituding anti Islam. Negeri Shahruk Khan itu bahkan menyetop pembelian sawit dari Malaysia.
"Secara resmi tidak ala larangan impor ... tetapi tidak ada yang membeli karena larangan pemerintah," kata seorang sumber yang merupakan pengusaha terkemuka di India kepada Reuters.
"Jangan datang kepada kami, jika pengiriman Anda macet," kata seorang sumber Reuters lainnya, yang merupakan seorang pedagang di Mumbai.
India adalah importir minyak kelapa sawit terbesar di dunia. Negara ini membeli 9 juta ton per tahun terutama dari Malaysia dan India.
Di 2019, India membeli 4,4 juta ton sawit. Pembeli sekarang mengimpor dari Indonesia meskipun membayar harga premium dibanding Malaysia.
(sef/sef) Next Article Tak Jadi Boikot, India Beli Lagi CPO Malaysia
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular