Internasional

PM Malaysia Mahathir Jadi Mundur?

Sefti Oktarianisa, CNBC Indonesia
14 January 2020 13:18
Mahathir akan mundur asal semua partai koalisi di parlemen meminta hal tersebut.
Foto: REUTERS/Darren Whiteside
Jakarta, CNBC Indonesia - Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad menegaskan kembali kesediaannya untuk mundur dari jabatan kepala pemerintah di negeri Jiran itu. Asalkan, Pakatan Harapan, koalisi partai terbesar yang berkuasa di Parlemen Malaysia memintanya untuk mundur.

"Saya pikir ini harus diputuskan oleh keempat partai (dalam koalisi Pakatan Harapan) bersama, apakah mereka mau saya pergi atau tidak," tegasnya sebagaimana dilansir dari The Star, Selasa (14/1/2020).

"Dari concern saya, jika mereka ingin saya pergi, saya akan pergi."



Pernyataan ini disampaikan Mahathir seiring dengan keinginan dari sejumlah partai di koalisi yang menginginkan ia segera lengser dan digantikan oleh Anwar Ibrahin di Mei 2020 ini.

Sebelumnya, Mahathir dilantik kembali sebagai PM Malaysia tahun 2018 lalu. Saat itu, kekisruhan politik terjadi di Malaysia di mana sejumlah kasus mendera PM sebelumnya Najib Razak.

Mahathir didukung Pakatan Harapan yang terdiri dari sejumlah partai. Mulai dari Partai Pribumi Bersatu Malaysia (PPBM) pimpinan Mahathir sendiri, Partai Amanah Negara (Amanah), Democratic Action Party (DAP), hingga Partai Keadilan Rakyat (PKR) pimpinan Anwar Ibrahim.

Dalam kesepakatan awalnya, Mahathir harus mundur setelah dua tahun menjabat atau pada Mei 2020 ini. Namun hingga kini, rumor yang beredar justru mengatakan pemimpin berumur 94 tahun itu baru akan mundur setelah KTT Asia Pasific Economic Corporation (APEC) di November 2020 nanti.

Sementara itu, Anwar Ibrahim yang bakal menggantikan Mahathir, kini terjerat kasus hukum. Ia dilaporkan mantan asistennya sendiri Muhammed Yusoff Rawther karena kasus pelecehan seksual.

Kasus ini bermula September 2018 lalu. Yusoff mengaku dilecehkan secara seksual oleh Anwar.

Meski demikian, Anwar menilai ini adalah fitnah terbaru terhadapnya. Ia bahkan mengatakan ini politik yang buruk. 

"Saya ingin menekankan bahwa saya siap untuk memberikan pernyataan saya kepada polisi untuk membantu penyelidikan," kata Anwar saat menghadapi penyelidikan Desember 2019.

Anwar bukan orang baru bagi Mahathir. Ia merupakan mantan wakil perdana menteri pada masa jabatan Mahathir tahun 1981-2003.

[Gambas:Video CNBC]






(sef/sef) Next Article Cerita Tentang Mundurnya PM Malaysia Mahathir Mohamad

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular