Rupiah Number One!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
14 January 2020 08:12
Investor Nyaman Pegang Rupiah Ketimbang Dolar AS
Ilustrasi Rupiah dan Dolar AS (CNBC Indonesia)

Dari dalam negeri, terlihat pelaku pasar memang lebih nyaman memegang mata uang Tanah Air. Reuters menggelar jajak pendapat bulanan untuk mengetahui posisi jual (short) atau beli (long) terhadap mata uang utama Asia.

Hasilnya dicerminkan dalam angka -3 sampai 3, semakin tinggi maka dolar AS kian berada di posisi long sehingga menggambarkan tekanan terhadap mata uang Benua Kuning.

Dalam survei yang dihelat pada 9 Januari 2020, posisi rupiah berada di -0.49. Membaik dibandingkan survei 5 Desember 2020 yaitu -0,35. Angka -0,49 adalah yang terbaik sejak November 2019.
 

DD/MM

CNY

KRW

SGD

IDR

TWD

INR

MYR

PHP

THB

9/1

-0.55

-0.13

-0.56

-0.49

-0.63

0.40

-0.24

-0.23

-1.04

5/12

0.18

0.39

-0.30

-0.35

-0.63

0.44

0.25

-0.62

-1.19

21/11

-0.11

-0.37

-0.71

-0.41

-0.84

0.31

0.11

-0.64

-1.08

07/11

-0.18

-0.38

-0.48

-0.50

-1.03

0.10

0.04

-0.85

-1.08

24/10

0.25

0.07

-0.06

-0.22

-0.56

0.31

0.45

-0.29

-1.13

10/10

0.82

0.88

0.59

0.08

-0.06

0.39

0.55

0.20

-0.80

26/9

0.84

0.91

0.51

0.01

-0.05

0.34

0.56

0.34

-0.77

12/9

0.95

1.13

0.63

-0.12

0.28

0.78

0.37

0.39

-0.52

29/8

1.51

1.68

1.17

0.45

0.78

0.85

0.81

0.60

-0.73

15/8

1.09

1.41

0.99

0.33

0.47

0.17

0.59

0.16

-0.68



Ada beberapa faktor yang membuat investor pede memegang rupiah. Pertama, pekan lalu Bank Indonesia (BI) mengumumkan cadangan devisa sebesar US$ 129,18 miliar. Ini adalah posisi tertinggi sejak Januari 2018.

Cadangan devisa yang gemuk membuat BI leluasa jika harus melakukan intervensi di pasar. Nilai tukar rupiah akan lebih stabil karena BI siap 'mengawal' dengan bekal amunisi yang memadai.


Kedua, berinvestasi di aset-aset berbasis rupiah (terutama obligasi pemerintah) masih sangat menarik. Saat ini, imbal hasil (yield) obligasi pemerintah Indonesia tenor 10 tahun berada di 6,869%. Meski dalam tren turun, tetapi masih lebih tinggi ketimbang yang diberikan oleh instrumen serupa di sejumlah negara tetangga seperti Filipina (4,718%), Thailand (1,385%), Malaysia (3,283%), sampai India (6,592%).

Didorong oleh pencarian cuan di pasar obligasi pemerintah, investor jadi rajin mengoleksi rupiah agar bisa ikut dalam lelang Surat Berharga Negara. Dalam lelang terakhir pada 7 Januari lalu, jumlah penawaran yang masuk mencapai Rp 81,54 triliun dan pemerintah mengambil Rp 20 triliun.

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular