Rupiah Number One!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
14 January 2020 08:12
Aura Damai Dagang AS-China Kian Terasa
Ilustrasi Rupiah dan Dolar AS (CNBC Indonesia)

Sementara dari sisi eksternal, mood pelaku pasar memang sedang bagus. Malah sangat bagus.

Pada 15 Januari, AS-China masih terjadwal untuk melakukan penandatanganan perjanjian damai damai Fase I. Seremoni ini akan digelar di Gedung Putih.


Jelang penandatanganan, hubungan Washington-Beijing terlihat semakin harmonis saja. Kementerian Keuangan AS akhirnya mencabut tuduhan bahwa China adalah manipulator kurs.

Dalam laporan semi-tahunan, kementerian yang dipimpin oleh Steven Mnuchin itu menyampaikan, China telah membuat langkah dan komitmen untuk menghindari devaluasi mata uang secara kompetitif. China juga disebut setuju untuk menyampaikan data kurs dan keseimbangan eksternal secara transparan.

"Dengan konteks ini, Kementerian Keuangan menyatakan bahwa China tidak lagi disebut sebagai manipulator kurs," sebut laporan itu.

Oleh karena itu, sepertinya jalan menuju penandatanganan perjanjian bakal semakin mulus. Pena bakal menari dengan lebih ringan dan tanda tangan bisa dibubuhkan dengan hati yang senang.

Perang dagang AS-China telah membuat perekonomian global hampir lumpuh, bahkan ada beberapa negara yang masuk ke zona resesi. Maklum, kala dua kekuatan ekonomi terbesar di planet Bumi saling hambat di bidang perdagangan, dampaknya akan dirasakan oleh seluruh negara.


Damai dagang akan membuat satu risiko besar di perekonomian dunia bisa dihapus dari daftar. Arus perdagangan dan investasi diharapkan kembali lancar dan membuat pertumbuhan ekonomi global membaik.

Melihat potensi ini, investor mana yang tidak happy? Hasilnya, arus modal mengalir deras ke instrumen berisiko di negara berkembang, termasuk Indonesia. Tidak ada istilah bermain aman.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular