
Internasional
Diundang ke AS, China Pastikan Teken Perjanjian Pekan Depan
Sefti Oktarianisa, CNBC Indonesia
09 January 2020 15:16

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Amerika Serikat (AS) dan China akan segera menandatangani perjanjian perdagangan fase I. China telah mengkonfirmasi bahwa Wakil Perdana Menteri Liu He akan segera berkunjung ke Washington pada pekan depan untuk meneken perjanjian.
"Karena undangan dari AS, Liu He akan memimpin delegasi ke Washington dari tanggal 13 hingga 15 Januari untuk menandatangani perjanjian fase I," kata Menteri Pertanian China Gao Feng, sebagaimana dikutip AFP, Kamis (9/1/2020).
"Kedua pihak kini tengah dalam pembicaraan intens tentang detail penandatanganan."
Sebelumnya Presiden AS Donald Trump telah mengumumkan bahwa kedua negara akan menandatangani perjanjian pada 15 Januari. Namun China tak kunjung mengkonfirmasi hal tersebut.
Perang dagang kedua negara sudah terjadi sejak Maret 2018. Sejak itu, perang tarif pada barang impor dilancarkan kedua ekonomi terbesar dunia itu.
Namun situasi mencair memasuki Oktober 2019. Meski demikian hingga kini janji penandatangan perdamaian belum dilakukan.
AS dan China dikabarkan sudah sepakat soal beberapa isu. Diantaranya perlindungan pada properti intelektual, makanan dan produk pertanian, layanan keuangan dan nilai tukar.
Trump juga sudah membatalkan sejumlah kenaikan tarif, termasuk yang berlaku Desember 2019.
(sef/sef) Next Article Gawat! Perang Dagang Muncul Lagi, China Setop Beli Produk AS
"Karena undangan dari AS, Liu He akan memimpin delegasi ke Washington dari tanggal 13 hingga 15 Januari untuk menandatangani perjanjian fase I," kata Menteri Pertanian China Gao Feng, sebagaimana dikutip AFP, Kamis (9/1/2020).
"Kedua pihak kini tengah dalam pembicaraan intens tentang detail penandatanganan."
Sebelumnya Presiden AS Donald Trump telah mengumumkan bahwa kedua negara akan menandatangani perjanjian pada 15 Januari. Namun China tak kunjung mengkonfirmasi hal tersebut.
Perang dagang kedua negara sudah terjadi sejak Maret 2018. Sejak itu, perang tarif pada barang impor dilancarkan kedua ekonomi terbesar dunia itu.
Namun situasi mencair memasuki Oktober 2019. Meski demikian hingga kini janji penandatangan perdamaian belum dilakukan.
AS dan China dikabarkan sudah sepakat soal beberapa isu. Diantaranya perlindungan pada properti intelektual, makanan dan produk pertanian, layanan keuangan dan nilai tukar.
Trump juga sudah membatalkan sejumlah kenaikan tarif, termasuk yang berlaku Desember 2019.
(sef/sef) Next Article Gawat! Perang Dagang Muncul Lagi, China Setop Beli Produk AS
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular