Iran - AS Memanas, ICP Desember Melonjak Jadi US$ 67,18

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
08 January 2020 17:05
Rata-rata harga minyak Indonesia naik ke US$ 67,18 per barel di Desember kemarin.
Foto: kotkoa / Freepik
Jakarta, CNBC Indonesia- Rata-rata harga minyak Indonesia di akhir tahun lalu melonjak 6% dibanding bulan sebelumnya. Salah satunya didorong faktor permintaan meningkat akibat semakin panasnya konflik antara Iran dan AS yang mulai sejak Desember lalu.

Harga minyak mentah Indonesia Desember 2019 berdasarkan perhitungan Formula ICP, mencapai US$ 67,18 per barel atau naik 6% sekitar US$ 3,92 per barel dari US$ 63,26 per barel pada November 2019.

Tercapainya kesepakatan pembicaraan dagang antara Amerika dan AS tahap I menjadi salah satu pendorong positif harga minyak. Ditambah negara-negara OPEC memperpanjang periode pemotongan produksi dan menambah besaran pemotongan produksi sebesar 500.000 barel per hari menjadi 1,7 juta barel per hari.

Sehingga harapan pasar meningkat atas perbaikan pertumbuhan ekonomi global serta permintaan minyak mentah global. Tidak hanya itu, Federal Reserve AS yang tidak menaikkan suku bunga sehubungan dengan prospek ekonomi yang dinilai menguntungkan.

[Gambas:Video CNBC]




Pasar juga memberikan respon positif atas melemahnya nilai tukar Dollar AS terhadap Euro dan Poundsterling sehingga mendorong investor untuk memindahkan investasi di bursa komoditas, serta meningkatnya kebutuhan minyak mentah saat musim dingin dan akhir tahun.

Kemudian, kenaikan harga minyak juga dipengaruhi Energy Information Administration (EIA) yang melaporkan penurunan stok minyak mentah komersial AS pada bulan Desember 2019 sebesar 5,7 juta barel menjadi 441,4 juta barel dibandingkan bulan November 2019.

"Hal ini didukung oleh peningkatan pengolahan minyak di sejumlah kilang AS pada akhir tahun karena ketentuan pajak yang mendorong minimalisasi stok penyimpanan minyak mentah," papar Tim Harga Minyak Indonesia melalui keterangan resminya, Rabu, (8/01/2020).

Lebih lanjut dijelaskan kenaikan harga minyak dipengaruhi publikasi International Energy Agency (IEA) periode Desember 2019. Dilaporkan bahwa proyeksi permintaan minyak mentah global naik di kuartal 4 tahun 2019 sebesar 500.000 barel per hari dibandingkan kuartal 3 tahun 2019 yang dihasilkan dari perbaikan pertumbuhan permintaan minyak mentah negara-negara OECD.

Selain itu, penurunan produksi Iran menjadi sebesar 2,13 juta barel per hari yang merupakan produksi terendah sejak 1988, akibat pengenaan sanksi oleh AS. Terakhir, penurunan jumlah oil rig AS menjadi 663 rig yang merupakan angka terendah sejak Maret 2017.

Sementara untuk kawasan Asia Pasifik, kenaikan harga minyak mentah juga dipengaruhi oleh impor minyak mentah China yang mencapai rekor tertinggi seiring kilang teapot beroperasi secara maksimal untuk menghabiskan kuota impor untuk tahun ini sehingga tahun depan dapat memperoleh tambahan kuota impor.

Selain itu, pertumbuhan permintaan minyak mentah yang sangat pesat di China sebesar 5,5% per tahun dan India sebesar 5,1% per tahun, dibandingkan dengan AS yang hanya 0,5% per tahun dalam dekade terakhir. "Maintenance JERA Power Utility Jepang, menyebabkan meningkatnya permintaan bahan bakar minyak disaat musim dingin di Jepang dan peningkatan China Manufacturing Purchase Manager Index (PMI), meningkatkan harapan pasar pada perbaikan pertumbuhan ekonomi China, juga menjadi penyebab kenaikan harga minyak mentah di kawasan Asia Pasifik," jelas Tim Harga Minyak Indonesia.

Selengkapnya perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama di pasar internasional pada bulan Desember 2019 dibandingkan bulan November 2019 sebagai berikut:

Dated Brent naik sebesar US$ 4,00 per barel dari US$ 63,02 per barel menjadi US$ 67,02 per barel.

WTI (Nymex) naik sebesar US$ 2,73 per barel dari US$ 57,07 per barel menjadi US$ 59,80 per barel.

Basket OPEC naik sebesar US$ 2,63 per barel dari US$ 62,94 per barel menjadi US$ 65,58 per barel.

Brent (ICE) naik sebesar US$ 2,46 per barel dari US$ 62,71 per barel menjadi US$ 65,17 per barel.




(gus/gus) Next Article Gegara Corona, Harga Minyak RI di Januari Merosot

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular