
Pertamina: Tender BBM sudah Transparan & Sesuai Aturan
Anisatul Umah, CNBC Indonesia
08 January 2020 16:29

Jakarta, CNBC Indonesia - VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fajriyah Usman menyebut pemenuhan kebutuhan minyak mentah maupun produk Bahan Bakar Minyak (BBM) domestik sudah dilakukan sesuai dengan amanat dari pemerintah melalui Integrated Supply Chain (ISC).
"Pemenuhan kebutuhan minyak mentah maupun produk BBM domestik dilakukan sesuai amanat pemerintah yaitu oleh fungsi di internal Pertamina melalui Integrated Supply Chain atau ISC. Sistemnya tender terbuka, jadi lebih transparan," kata Fajriyah saat duhubungi, Selasa, (8/01/2020).
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkap jurus hemat impor migas. Salah satunya adalah dengan mendorong Pertamina membeli BBM atau minyak mentah langsung ke pemasok, tanpa perantara atau trader di pasar
"Kita sudah mulai tender, bukan melalui trader tapi langsung kepada perusahaan yang menghasilkan minyak," kata Erick Thohir di Tangerang, Minggu (5/01/2020).
Pembelian langsung ini bisa memangkas margin yang tidak perlu. Dia bilang, harga pembelian bisa lebih murah dengan selisih mencapai US$ 5-6 dolar per barel dibandingkan harga minyak yang biasa dibeli Pertamina via trader. "Selama ini belum dilakukan. Ini langsung ke perusahaan, total, tidak ada perantara," ungkapnya.
Erick Thohir tak bermaksud mengusir perantara. Dia mengapresiasi perantara di pasar yang tetap bersaing dengan harga kompetitif, dan tidak disertai praktik sogok-menyogok. "Tapi mohon maaf jika sengaja merusak pipa, tangki, itu yang juga harus dilawan dan tentu terus akan kita tekan dengan hal-hal lain," tegasnya.
Sejalan dengan itu, Erick bilang, untuk menekan impor migas tidak hanya dilakukan dengan langkah jangka pendek, tetapi juga menengah dan panjang. "Harus dilakukan bertahap dengan refinery dan bagaimana lifting, dan sumur minyak yang ada di Pertamina harus segera dikerjasamakan dengan berbagai pihak. Nggak bisa dikontrol sendiri dengan Pertamina supaya agar ada sumber baru untuk minyak," bebernya.
(gus) Next Article Pertamina Lakukan Digitalisasi Nozzle SPBU
"Pemenuhan kebutuhan minyak mentah maupun produk BBM domestik dilakukan sesuai amanat pemerintah yaitu oleh fungsi di internal Pertamina melalui Integrated Supply Chain atau ISC. Sistemnya tender terbuka, jadi lebih transparan," kata Fajriyah saat duhubungi, Selasa, (8/01/2020).
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkap jurus hemat impor migas. Salah satunya adalah dengan mendorong Pertamina membeli BBM atau minyak mentah langsung ke pemasok, tanpa perantara atau trader di pasar
Pembelian langsung ini bisa memangkas margin yang tidak perlu. Dia bilang, harga pembelian bisa lebih murah dengan selisih mencapai US$ 5-6 dolar per barel dibandingkan harga minyak yang biasa dibeli Pertamina via trader. "Selama ini belum dilakukan. Ini langsung ke perusahaan, total, tidak ada perantara," ungkapnya.
Erick Thohir tak bermaksud mengusir perantara. Dia mengapresiasi perantara di pasar yang tetap bersaing dengan harga kompetitif, dan tidak disertai praktik sogok-menyogok. "Tapi mohon maaf jika sengaja merusak pipa, tangki, itu yang juga harus dilawan dan tentu terus akan kita tekan dengan hal-hal lain," tegasnya.
Sejalan dengan itu, Erick bilang, untuk menekan impor migas tidak hanya dilakukan dengan langkah jangka pendek, tetapi juga menengah dan panjang. "Harus dilakukan bertahap dengan refinery dan bagaimana lifting, dan sumur minyak yang ada di Pertamina harus segera dikerjasamakan dengan berbagai pihak. Nggak bisa dikontrol sendiri dengan Pertamina supaya agar ada sumber baru untuk minyak," bebernya.
![]() |
(gus) Next Article Pertamina Lakukan Digitalisasi Nozzle SPBU
Most Popular