Akhir Sesi Satu, IHSG Masih Bertahan di Zona Hijau

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
27 December 2019 12:09
Santa Claus Rally Mulai Terasa
Foto: Perayaan Natal di Brazil ((AP Photo/Leo Correa))

Lebih lanjut, periode Santa Claus Rally yang sudah mulai terasa di pasar saham AS ikut menjadi faktor yang memantik aksi beli di pasar saham Asia.

Sebelumnya pada perdagangan hari Selasa (24/12/2019), Wall Street terlihat mulai kehabisan nafas pasca mencetak rekor penutupan tertinggi pada hari Jumat (20/12/2019) dan Senin (23/12/2019).Pada penutupan perdagangan hari Selasa, indeks Dow Jones turun 0,13%, indeks S&P 500 melemah 0,02%, sementara indeks Nasdaq Composite naik 0,08%.

Lantas, Wall Street melemah kala periode Santa Claus rally resmi dimulai. Untuk diketahui, Santa Claus rally merupakan sebuah reli di pasar saham AS yang terjadi pada lima perdagangan terakhir di bulan Desember hingga dua perdagangan pertama di bulan Januari. Perdagangan pada hari Selasa menjadi awal dari periode Santa Claus rally tahun 2019.

Melansir CNBC International yang mengutip Stock Trader’s Almanac, secara rata-rata sejak tahun 1950, indeks S&P 500 membukukan imbal hasil sebesar 1,3% pada periode lima perdagangan terakhir di bulan Desember hingga dua perdagangan pertama di bulan Januari.

Dalam 10 tahun terakhir, fenomena Santa Claus rally terbukti masih terus terjadi. Dalam 10 tahun terakhir, berdasarkan data Stock Trader’s Almanac yang kami kutip dari CNBC International, indeks S&P 500 hanya membukukan koreksi sebanyak dua kali selama periode Santa Claus rally, yakni di tahun 2014 dan 2015.



Ada beberapa penjelasan di balik fenomena Santa Claus rally, seperti optimisme meyambut tahun baru dan investasi dari bonus musim liburan misalnya. Selain itu, ada juga teori yang mengatakan bahwa beberapa investor institusi besar yang cenderung lebih pesimistis terhadap pasar saham sedang berlibur pada periode ini, sehingga pasar didominasi oleh investor ritel yang cenderung lebih optimistis.

Walaupun absen di hari pertama, fenomena Santa Claus rally kini sudah mulai terasa dengan apresiasi Wall Street pada perdagangan kemarin (26/12/2019).

Pada penutupan perdagangan kemarin, indeks Dow Jones naik 0,37%, indeks S&P 500 menguat 0,51%, sementara indeks Nasdaq Composite terapresiasi 0,78%. Ketiga indeks saham acuan di AS tersebut ditutup di level tertinggi sepanjang masa.

Jika Wall Street terus mencetak apresiasi di penghujung tahun 2019, tentu pasar saham tanah air berpotensi ikut terkerek naik, mengingat Wall Street merupakan kiblat dari pasar saham dunia.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(ank/ank)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular