
Gak Kapok! Harga CPO Rekor Lagi, Tembus RM 3.000/ton
Tirta Citradi, CNBC Indonesia
27 December 2019 11:22

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) tak bosan-bosannya cetak rekor tertinggi barunya. Kini harga CPO berhasil lampaui level psikologis RM 3.000/ton.
Jumat ini (27/12/2019), harga CPO pengiriman Maret 2020 menyentuh level RM 3.042/ton atau naik 1,2% dibanding harga penutupan kemarin. Kamis (26/12/2019), harga CPO ditutup di level RM 3.005/ton atau naik 2,8% dibanding harga penutupan sebelum natal.
Harga CPO kontrak di Bursa Malaysia Derivatif Exchange mulai bullish sejak pertengahan Oktober. Per 14 Oktober hingga hari ini, harga CPO melesat 39%. Sementara jika dipatok sejak awal tahun harga CPO melejit 41,7%.
Penguatan harga CPO terjadi setelah pasar khawatir pasokan minyak sawit untuk tahun depan terganggu karena beberapa faktor. Dari sisi produksi, output diperkirakan turun karena kekeringan panjang yang melanda Asia Tenggara, kabut yang menurunkan yield serta penggunaan pupuk yang lebih rendah oleh petani.
"Asosiasi minyak sawit Malaysia meramal produksi selama 20 hari bulan Desember turun 16% dibanding periode yang sama bulan lalu." Kata Anilkumar Bagani, kepala riset Sunvin Group. Pasar mengestimasi penurunan produksi mencapai 13% - 15%.
Sementara itu, ekspor produk minyak sawit untuk periode 1-25 Desember turun 9,6% - 12,8% dibanding bulan lalu menurut surveyor kargo, Intertek Testing Services dan AmSpec Agri Malaysia, melansir Reuters.
Tahun depan permintaan minyak sawit akan ditopang oleh konsumsi domestik. Malaysia sebagai negara produsen sawit terbesar kedua di dunia merencanakan untuk peluncuran program B20 pada Februari 2020.
Sementara Indonesia sebagai produsen terbesar kelapa sawit meluncurkan program biodiesel B30, Senin pekan ini. Program B30 yang diinisiasi Indonesia merupakan yang terbesar di dunia.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(twg/tas) Next Article Awal 2020, Harga CPO Naik Meski Tak Bisa Banyak
Jumat ini (27/12/2019), harga CPO pengiriman Maret 2020 menyentuh level RM 3.042/ton atau naik 1,2% dibanding harga penutupan kemarin. Kamis (26/12/2019), harga CPO ditutup di level RM 3.005/ton atau naik 2,8% dibanding harga penutupan sebelum natal.
Penguatan harga CPO terjadi setelah pasar khawatir pasokan minyak sawit untuk tahun depan terganggu karena beberapa faktor. Dari sisi produksi, output diperkirakan turun karena kekeringan panjang yang melanda Asia Tenggara, kabut yang menurunkan yield serta penggunaan pupuk yang lebih rendah oleh petani.
"Asosiasi minyak sawit Malaysia meramal produksi selama 20 hari bulan Desember turun 16% dibanding periode yang sama bulan lalu." Kata Anilkumar Bagani, kepala riset Sunvin Group. Pasar mengestimasi penurunan produksi mencapai 13% - 15%.
Sementara itu, ekspor produk minyak sawit untuk periode 1-25 Desember turun 9,6% - 12,8% dibanding bulan lalu menurut surveyor kargo, Intertek Testing Services dan AmSpec Agri Malaysia, melansir Reuters.
Tahun depan permintaan minyak sawit akan ditopang oleh konsumsi domestik. Malaysia sebagai negara produsen sawit terbesar kedua di dunia merencanakan untuk peluncuran program B20 pada Februari 2020.
Sementara Indonesia sebagai produsen terbesar kelapa sawit meluncurkan program biodiesel B30, Senin pekan ini. Program B30 yang diinisiasi Indonesia merupakan yang terbesar di dunia.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(twg/tas) Next Article Awal 2020, Harga CPO Naik Meski Tak Bisa Banyak
Most Popular