Usai Libur Natal, Harga Batu Bara Tak Bergerak

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
27 December 2019 11:21
Harga batu bara tak bergerak usai natal, karena fundamental masih belum oke
Foto: REUTERS/Stringer
Jakarta, CNBC Indonesia - Usai natal, harga batu bara tak tak bergerak pada perdagangan kemarin. Harga batu bara memang anjlok dalam hingga 33% di sepanjang tahun ini.

Kemarin, Kamis (26/12/2019) harga batu bara berjangka ICE Newcastle ditutup tak bergerak dari harga sehari sebelum natal di level US$ 67,8/ton. Seajk awal tahun hingga akhir Agustus harga batu bara mengalami tren koreksi yang dalam. Setelah itu harga batu bara cenderung bergerak sideways hingga kemarin.

Berdasarkan data Refinitiv, indeks Capesize turun 4 poin ke level 1.950 dan merupakan level terendah sejak 17 Juni. Rata-rata pendapatan harian kapal kargo untuk tipe Capesize yang mengangkut 170.000-180.000 ton bijih besi atau batu bara turun US$ 29 menjadi US$ 14.337.

Indeks Capesize merupakan salah satu komponen dari indeks Baltic yang mengukur aktivitas pengiriman berbagai macam komoditas melalui jalur laut menggunakan kapal kargo dan tanker.

Sementara itu tingkat utilisasi pembangkit listrik termal China sejak Januari-November tahun ini turun dibanding periode yang sama tahun lalu. Pada periode tersebut tingkat utilisasi pembangkit listrik termal yang menggunakan batu bara mencapai 3.856 jam atau turun 90 jam dibanding tahun tahun lalu.

Pada periode tersebut total penggunaan batu bara untuk pembangkit listrik mencapai 308,3 gram /kWh. Jumlah tersebut turun dibanding tahun lalu yang mencapai 309,3 gram/kWh. Nilai investasi untuk pembangkit listrik termal pada 11 bulan 2019 mencapai CNY 52,9 miliar atau turun 21,4% dibanding tahun lalu.

Berdasarkan data Refinitiv, persediaan batu bara di pelabuhan utama China bagian utara yaitu Caofeidian, Qinhuagndao dan Jingtang berada di posisi 15,04 juta ton per 20 Desember lalu. Jumlah tersebut jauh lebih rendah dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 17,31 juta ton.

Impor batu bara China sejak awal bulan (month to date) mencapai 12,6 juta ton. Total impor sejak awal bulan Desember tahun ini melebihi jumlah pada periode yang sama tahun lalu yang hanya 11,9 juta ton.

Beralih ke Negeri Sakura dan Negeri Ginseng, impor batu bara Jepang dan Korea Selatan sejak awal bulan tercatat masing-masing 11,4 juta ton dan 6,4 juta ton.

Jika dibanding periode yang sama tahun lalu maka jumlah tersebut lebih rendah, mengingat impor batu bara Jepang mencapai 12 juta ton dan Korea Selatan mencapai 8,2 juta ton.

Data terbaru rilis Kementerian Keuangan Jepang, impor batu bara Negeri Sakura bulan November turun 12,6% secara tahunan (yoy). Impor bulan November mencapai 8,85 juta ton. Sementara impor batu bara sejak awal tahun hingga November mencapai 100,3 juta ton atau turun 4,1% dibanding periode yang sama tahun lalu.

Impor batu bara India di bulan Desember tahun ini mencapai 10,9 juta ton, menurun dibanding tahun lalu yang mencapai 12,4 juta ton. Total persediaan batu bara di berbagai pembangkit listrik di India naik menjadi 30,9 juta ton atau setara dengan 18 hari penggunaan.



TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg/gus) Next Article Sampai Akhir 2019, Harga Batu Bara Tak Kunjung Beranjak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular