Pasar Sepi bin Landai, Rupiah Istirahat Dulu

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
27 December 2019 08:11
Belum Ada yang Baru dari AS-China
Ilustrasi Rupiah (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Mungkin satu-satunya sentimen yang berpotensi menggerakkan pasar adalah perkembangan hubungan AS-China. Arahnya positif, karena kedua negara di ambang menandatangani perjanjian damai dagang fase I.

Pada Hari Natal, Presiden AS Donald Trump mengungkapkan Washington dan Beijing akan segera meneken kesepakatan dagang. Saat ini naskah perjanjian sudah hampir rampung, tinggal proses penerjemahan.

"Kami akan melakukan seremoni penandatanganan. Pasti. Kami akan melakukan penandatanganan dengan cepat karena kami ingin segera selesai. Kesepakatan sudah selesai, sekarang tinggal diterjemahkan," kata Trump, seperti diberitakan Reuters.


Beijing pun tidak kalah optimistis. Geng Shuang, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, menyatakan kedua negara terus menjalin komunikasi yang intensif.

"Tim ekonomi dan perdagangan kedua negara terus menjalin komunikasi erat terkait detail kesepakatan dan pekerjaan yang terkait dengan itu," kata Geng, seperti dikutip dari Reuters.

Namun selepas Hari Natal, tidak ada kabar yang benar-benar baru dari AS-China. Oleh karena itu, pelaku pasar pun menjadi kurang bersemangat. Apalagi libur Tahun Baru sudah dekat.

Ini membuat investor memilih untuk merealisasikan keuntungan yang sudah didapat di pasar keuangan Asia, yang tahun ini kinerjanya cukup moncer. Tekanan jual membuat mata uang utama Asia melemah, termasuk rupiah.



TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular