Jelang Libur Natal, Wall Street Dibuka Hijau dan Bikin Rekor

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
24 December 2019 23:06
Sentimen damai dagang AS-China masih menjadi alasan keberanian investor untuk 'bermain' di aset berisiko seperti saham.
Ilustrasi Bursa Saham New York (AP Photo/Richard Drew)
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham New York di Amerika Serikat (AS) dibuka menguat di perdagangan jelang libur Hari Natal. Sentimen damai dagang AS-China masih menjadi alasan keberanian investor untuk 'bermain' di aset berisiko seperti saham.

Pada Selasa (24/12/2019), indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) dibuka menguat 0,07% ke 28.572,57. Sementara S&P 500 terangkat 0,04% menjadi 3.255,45, dan Nasdaq Composite naik 0,1% ke 8.955,01.

Kenaikan ini membuat Wall Street kembali mencetak rekor tertinggi. Sesuatu yang membuat Presiden AS Donald Trump semakin besar kepala.



Lagi-lagi sentimen damai dagang AS-China menjadi alasan kenaikan Wall Street. Hari ini, pengumuman dari China membuat hawa perdamaian semakin terasa.

Selain berkomitmen membeli produk pertanian asal Negeri Paman Sam, China juga mempermudah masuknya barang impor asal AS dengan menurunkan bea masuk. Mulai tahun depan, China akan menerapkan bea masuk sementara yang lebih lebih rendah terhadap lebih dari 850 produk, termasuk dari AS seperti daging babi beku, alpukat, dan beberapa produk semikonduktor. Untuk daging babi beku, misalnya, tarif bea masuk turun dari 12% menjadi 8%.

"Langkah ini dilakukan untuk menambah pasokan seiring menipisnya pasokan dalam negeri untuk kebutuhan sehari-hari," sebut keterangan tertulis Kementerian Perdagangan China, seperti diberitakan Reuters.


Perkembangan ini membuat pelaku pasar optimistis bahwa perang dagang AS-China yang berlangsung selama lebih dari setahun terakhir bisa berakhir. Namun, perdagangan yang relatif sepi jelang libur Hari Natal dan Tahun Baru membuat penguatan Wall Street menjadi relatif terbatas.

"Masa-masa liburan seperti sekarang membuat investor bersikap santai, meski ada perkembangan yang konstruktif. Sepertinya kita akan melihat finalisasi damai dagang fase I pada bulan depan," kata Edward Moya, Senior Market Analyst di OANDA dalam risetnya, seperti dikutip dari Reuters.

Perdagangan di Wall Street diperkirakan sepi karena memang hanya buka setengah hari. Pasar akan tutup pada pukul 13:00 waktu setempat, dan memasuki masa libur Hari Natal.




(aji/aji) Next Article Wall Street Menguat Setelah 3 Hari Jeblok, tapi PHP Gak Nih?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular