Perkasa di Kurs Tengah BI, Rupiah Plin-plan di Pasar Spot

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
23 December 2019 10:10
AS-Kanada-Meksiko Pun Siap Damai
Ilustrasi Rupiah dan Dolar AS (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Selain AS-China, hawa damai dagang juga terasa dalam hubungan AS-Kanada-Meksiko. Akhir pekan lalu, House of Representatives (satu dari dua kamar parlemen AS) menyetujui rancangan undang-undang kerja sama perdagangan AS-Kanada-Meksiko pengganti Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA).

Tahun lalu, Trump memutuskan Negeri Adidaya keluar dari NAFTA karena dianggap merugikan. Produk-produk Kanada dan Meksiko masuk dengan deras ke AS, tanpa ada investasi dari dua negara tersebut, Trump menilai AS cuma dijadikan pasar. Oleh karena itu, Trump menyusun kesepakatan bilateral dengan Kanada dan Meksiko (Trump bukan seorang multilateralis) dan menuangkannya dalam US-Mexico-Canada Agreement (USMCA).


Setelah setahun lebih, akhirnya House menyetujui rancangan undang-undang USMCA. Proses berikutnya adalah dibawa ke Senat. Namun sepertinya tidak akan ada hambatan yang berarti karena Senat dikuasai oleh Partai Republik pendukung pemerintah.

"USMCA akan mendatangkan lapangan kerja, teknologi, dan investasi. Dukungan AS akan mengakhiri masa-masa penuh ketidakpastian," kata Marcelo Ebrard, Menteri Luar Negeri Meksiko, seperti diberitakan Reuters.

Jelang 2020, sepertinya kondisi lebih adem. Ada harapan damai dagang bisa memulihkan rantai pasok global yang rusak dan menyebabkan perlambatan ekonomi di berbagai negara, termasuk Indonesia.

"Ada tanda-tanda stabilisasi setelah dunia menghadapi perlambatan ekonomi. Memasuki 2020 ada harapan bahwa situasi akan lebih baik dibandingkan 2019. Namun tidak ada ruang untuk terlena," tegas David Bassanese, Kepala Ekonom Betashares yang berbasis di Sydney (Australia), seperti diwartakan Reuters.



TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular