Jakarta, CNBC Indonesia - "Yang sok kaya mentingin gengsi, yang kaya beneran mah lebih mentingin rasa". Begitu cuitan pemilik akun Twitter @ayudh69 alias Agung Yudha, sembari mengunggah foto orang paling kaya se-Indonesia yang sedang makan di sebuah warung sederhana di Semarang, Jawa Tengah.
Foto yang diunggah ialah aktivitas 'tersembunyi' Michael Bambang Hartono, pemilik Grup Djarum dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang tengah khusyuk menikmati Tahu Pong Karangsaru, Semarang.
"Beliau, customer setia Tahu Pong Karangsaru Semarang, Xie Xie om Hwie Siang (Michael Bambang Hartono)- Big Boss Djarum & BCA," tulis cuitan tersebut, dikutip CNBC Indonesia, Senin (23/12/2019).
Jagat Twitter pun heboh sejak foto itu diunggah lantaran ini bukan sosok artis yang mencoba pansos atau cari sensasi, tapi ini foto bos Djarum dan orang paling kaya se-Tanah Air tapi makannya di warung sederhana, bukan restoran mewah kelas atas atau premium. Cuitan itu diunggah pada 19 Desember dan mendapatkan 599 komentar, retweet 18,7 ribu dan like 28,8 ribu hingga Minggu malam (22/12/2019).
Tim detikcom mencoba mencari tahu kebenarannya dengan menghubungi sang pemilik warung. Namun sayang, ia tidak bisa memastikan kebenarannya.
"Saya nggak tahu soalnya yang jaga warung kan ganti-ganti," kata salah seorang penjaga warung saat dihubungi, Jumat (20/12/2019), dikutip Detikfinance.
 Foto: Jumlah Transaksi Digital Meningkat, BCA Tambah Cabang Baru (CNBC Indonesia TV) |
Sementara itu, Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja membenarkan jika foto yang beredar di jagat maya tersebut memang Michael Hartono, pemegang saham terbesar BCA.
"Iya kok itu beliau," katanya melalui pesan singkat kepada Detikcom.
Menurut Jahja, Michael Hartono memang orang yang sederhana. Menurutnya, ia memang sering makan di warung-warung serupa. "[Emang suka makan di warung gitu yak pak?] Iyaa bangeet," sebutnya.
Beberapa waktu lalu, CNBC Indonesia bertemu dan mewawancarai langsung Michael Bambang Hartono. Walaupun menyandang predikat orang terkaya di Indonesia selama 11 tahun berturut-turut tak lantas membuat dirinya sombong, itulah kesan yang terpatri.
Bahkan Bambang langsung semangat ketika membicarakan soal kuliner dan jajanan makanan favoritnya. Apalagi mengenai menu sarapan favoritnya jika berada di Kudus, Jawa Tengah.
"Kalau pagi-pagi itu saya selalu cari lentog, enak sekali itu," ungkap Bambang.
Lentog adalah makanan seperti lontong sayur yang beralaskan daun pisang. Satu porsi lentog terdiri dari irisan lontong, tahu, tempe, dan sayur nangka.
Dia bahkan menyarankan untuk mengkonsumsi lentog dengan banyak cabai, karena makanan ini paling enak disantap pedas-pedas.
"Saya kalau makan lentog, minimal cabe sepuluh," jelasnya dengan bersemangat.
Selain lentog, Bambang mengaku lebih suka jajanan rakyat yang ada di pinggir-pinggir jalan, bukan makanan yang fancy favorit beberapa masyarakat kelas menengah atau kelas atas lainnya.
"Saya suka sate kambing, sop kambing. Itu semua saya paling tidak seminggu sekali makan, atau dua kali," ceritanya.
Namun dalam pengakuannya tersebut, Bambang agak sedih karena kini ia agak susah menikmati jajanan-jajanan favoritnya. Hal ini dikarenakan semua orang jadi mengenal wajahnya sejak memenangkan Asian Games 2018 cabang olahraga bridge.
"Jadi, enggak bisa diam-diam lagi. Semua menyapa, waduh. Kalau begini mesti pakai wig atau brengos [brewok] buat menyamar besok-besok," ujarnya disusul dengan tawa.
Ini bukan artinya ia keberatan dikenal atau disapa banyak orang. Bambang hanya ingin menikmati makanan kesukaannya dengan tenang layaknya masyarakat pada umumnya. "Kalau sekarang banyak minta foto-foto," ungkapnya.
Majalah Forbes menobatkan Bambang bersama saudaranya, Robert Budi Hartono, sebagai orang terkaya Indonesia per Desember 2019. Keduanya ditaksir memiliki kekayaan sekitar US$ 37,3 miliar atau sekitar Rp 522,20 triliun (asumsi kurs Rp 14.000/US$).
Nilai kekayaan ini bertambah dari nilai yang dihitung Forbes sebelumnya yakni US$ 37,1 miliar, menjadikan Hartono bersaudara berada di posisi teratas selama 11 tahun berturut-turut sebagai orang terkaya di Indonesia.
Jadi berapa sebetulnya nilai saham milik Hartono bersaudara di BCA?
Apalagi pada 18 Desember lalu saham BCA ditutup pada level tertingginya sepanjang masa yakni Rp 33.775/saham, tentu pundi-pundi kekayannya kian bertambah.
Mengacu laporan keuangan BCA per September 2019, pemegang saham bank dengan kapitalisasi pasar terbesar di BEI ini yakni PT Dwimuria Investama Andalan (milik Budi Hartono dan Bambang Hartono) sebanyak 13.545.990.000 (54,94%), sementara investor publik 1-.627.910.289 (43,11%), dan sisanya komisaris dan direksi.
Pada komposisi saham yang dipegang publik sebesar 2,49% juga dimiliki oleh pihak-pihak yang terafiliasi dengan Dwimuria Investama, milik dua Hartono.
Jika mengacu harga saham tertinggi itu, Rp 33.775/saham, maka nilai saham milik duo Hartono menembus Rp 457,52 triliun, atau melesat sejak awal tahun yakni Rp 354,90 triliun ketika saham BBCA berada di level Rp 26.200/saham pada 2 Januari 2019. Secara year to date, artinya nilai saham milik duo Hartono bertambah Rp 102,62 triliun.
Harga saham terendah BBCA sempat terjadi pada 17 Mei 2019 yakni Rp 25.900/saham. Jumat pekan lalu (20/12/2019), saham BBCA ditutup naik 0,91% di level Rp 33.300/saham dengan kapitalisasi pasar Rp 821,01 triliun.
Year to date hingga Jumat lalu, saham BBCA sudah melesat 28% dengan catatan beli bersih asing Rp 3,99 triliun di semua pasar.
[Gambas:Video CNBC]