Resmi! Glencore Caplok 18% Saham Cita Mineral Rp 1,2 T

Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
20 December 2019 14:32
Pada 18 Desember 2019, Harita Jayaraya sebagai pemegang saham pengendali perseroan menyelesaikan penjualan ke Glencore.
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Transaksi saham perusahaan penambang bauksit PT Cita Mineral Investindo Tbk (CITA) dalam jumlah raksasa senilai Rp 1,25 triliun pada 18 Desember lalu resmi dilakukan oleh pemegang saham mayoritas PT Harita Jayaraya kepada investor baru, Glencore International Investment.

"Pada 18 Desember 2019, Harita Jayaraya sebagai pemegang saham pengendali perseroan menyelesaikan penjualan 606.732.282 saham perseroan, mewakili 18% dari seluruh saham ditempatkan perseroan kepada Glencore," kata Harry Kusuma Tanoto, Direktur Utama CITA, dalam keterbukaan informasi di BEI, Jumat (20/12/2019).

Penjualan saham tersebut, katanya, dilakukan berdasarkan kebijakan dari Harita Jayaraya sebagai pemegang saham pengendali perseroan dan perseroan berkeyakinan bahwa tidak terdapat dampak negatif apapun yang mempengaruhi pendapatan dan kelangsungan usaha perseroan atas transaksi tersebut.


"Tidak ada dampak yang tidak menguntungkan terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan atau kelangsungan usaha perseroan," tegas Harry.

Pada 18 Desember, saham perusahaan ditransaksikan di pasar negosiasi dengan jumlah jumbo, yaitu 606,73 juta saham pada harga Rp 2.076/saham. Harga transaksi perusahaan yang menggunakan merek dagang "Harita Bauxite" tersebut terhitung premium, atau lebih tinggi dari harga pasar, atau 15,33% di atas harga di pasar reguler saat itu Rp 1.800/saham.

Mengacu data BEI, pada pukul 14.18 WIB Jumat ini, saham CITA minus 2,29% di level Rp 1.710/saham. Dalam sebulan terakhir saham CITA ambles 9,52% dan year to date minus 7%. Tak ada investor asing masuk hari ini.

Per September tahun ini, pemegang saham tambang bauksit tersebut terdiri dari Harita Jayaraya (Grup Harita) 90,96%, PT Suryaputra Inti Mulia 6,37%, dan publik 2,67%.


Transaksi itu menandakan resminya eksekusi pelepasan saham perseroan kepada investor baru yakni Glencore yang pernah diumumkan perseroan pada Agustus silam. Untuk pelepasan saham itu, perseroan sudah menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) akhir September dan mendapat restu pemegang saham.

Glencore International adalah perusahaan pedagang komoditas dan perusahaan tambang multinasional Inggris-Swiss yang berkantor pusat di Swiss. Perusahaan menempati posisi ke-10 berdasarkan daftar perusahaan terbesar dunia versi Fortune Global 500 pada 2015.

Selain penjualan saham ke Glencore, RUPSLB CITA juga menyetujui rencana perseroan menerbitkan maksimal 648,21 juta saham baru melalui mekanisme penawaran umum terbatas (PUT/rights issue) dalam rangka hak memesan efek terlebih dahulu. Kedua aksi korporasi yaitu penjualan saham CITA ke Glencore dan rights issue adalah dua hal berbeda.

Data transaksi di pasar hari ini menunjukkan ada dua kali transaksi saham CITA, yang sama-sama difasilitasi dua perusahaan efek serupa yaitu dijual oleh investor lokal melalui PT Harita Kencana Sekuritas dan dibeli investor asing melalui PT Citigroup Sekuritas Indonesia.

Harita Kencana Sekuritas juga diisi manajemen dari keluarga Lim, yang besar kemungkinan merupakan bagian dari perusahaan keluarga yaitu Grup Harita yang didirikan oleh Lim Gunawan Hariyanto. Lim Gunawan juga merupakan komisaris utama CITA.

TIM RISET CNBC INDONESIA

[Gambas:Video CNBC]


(tas/tas) Next Article Wow! Saham CITA Dinego Rp 1,2 T, Transaksi BEI Tembus Rp 5 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular