Wow! Saham CITA Dinego Rp 1,2 T, Transaksi BEI Tembus Rp 5 T

Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
18 December 2019 12:07
Nilai transaksi pasar saham pada penutupan sesi I Rabu ini (18/12/2019) melonjak hingga menjadi Rp 4,53 T.
Foto: Bursa Efek Indonesia (BEI) (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai transaksi pasar saham pada penutupan sesi I Rabu ini (18/12/2019) melonjak hingga menjadi Rp 4,53 triliun, di luar kebiasaan karena nilai rerata transaksi sepanjang Desember sebesar Rp 7,2 triliun/hari.

Ternyata ada transaksi besar di pasar negosiasi, yaitu transaksi saham PT Cita Mineral Investindo Tbk (CITA) senilai Rp 1,25 triliun.

Data transaksi di pasar menunjukkan ada dua kali transaksi saham CITA, yang sama-sama difasilitasi dua perusahaan efek serupa yaitu dijual oleh investor lokal melalui PT Harita Kencana Sekuritas dan dibeli investor asing melalui PT Citigroup Sekuritas Indonesia.


Transaksi pertama dilakukan pada sebanyak 282 unit saham di harga Rp 2.076/saham sehingga nilai transaksinya Rp 585.432 yang dieksekusi pada 10.09 WIB. Transaksi kedua saham CITA dilakukan pada 606,73 juta pada harga yang sama yaitu Rp 2.076/saham dan menghasilkan total nilai transaksi Rp 1,25 triliun yang dilakukan pada 10.12 WIB.

Transaksi besar yang dilakukan di pasar negosiasi biasanya melibatkan pemilik atau pemegang saham besar yang tidak ingin merusak harga di pasar reguler.

Pasar negosiasi biasanya dimanfaatkan untuk transaksi dengan nilai saham tidak genap 1 lot serta transaksi balik nama yang sudah diselesaikan pembayarannya di luar bursa sehingga memungkinkan nilai transaksi tidak difasilitasi bursa.

Pasar negosiasi sendiri adalah satu dari tiga jenis transaksi di bursa saham, di mana jenis transaksi lain yaitu transaksi di pasar reguler atau pasar biasa, dan pasar tunai.

Transaksi di pasar reguler merupakan transaksi yang dilakukan menggunakan mekanisme tawar menawar berkelanjutan dan menjadi fasilitas bertransaksi dengan harga normal dan jumlah transaksi minimal 1 lot yang berisi 100 unit saham.


Harga transaksi di pasar negosiasi itu 15,33% di atas harga di pasar reguler Rp 1.800/saham. Saham perusahaan relatif tidak likuid di pasar reguler, yang tercermin dari transaksi hari ini yaitu hanya terjadi Rp 28,08 juta dengan enam kali transaksi.

Harga saham perusahaan yang dipimpin Liem Hok Seng sebagai direktur utama di pasar reguler membentuk nilai kapitalisasi pasarnya Rp 6,06 triliun.

Per September tahun ini, pemegang saham penambang bauksit tersebut terdiri dari PT Harita Jayaraya 90,96%, PT Suryaputra Inti Mulia 6,37%, dan publik 2,67%.

Laporan keuangan terakhir perseroan menunjukkan pendapatannya dibukukan Rp 2,78 triliun atau naik 95,45% dari periode yang sama 2018. Meskipun pendapatannya naik hampir dua kali lipat, laba bersih perseroan hanya naik 32,98% menjadi Rp 740,5 miliar dari sebelumnya Rp 556,84 miliar.

TIM RISET CNBC INDONESIA

[Gambas:Video CNBC]


(irv/irv) Next Article Transaksi Jumbo Saham CITA, Apakah Dibeli Glencore?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular