
Isu Pemakzulan Trump Masih Ramai, Rupiah Malah Juara Asia!
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
20 December 2019 08:21

Akan tetapi, jalan rupiah di zona hijau hari ini sepertinya tidak akan mudah. Sebab kalau melihat mata uang negara-negara tetangga, sebagian besar masih melemah. Penguatan rupiah, meski tipis, sudah cukup untuk membuatnya menjadi mata uang terbaik di Asia.
Berikut perkembangan kurs dolar AS terhadap mata uang utama Asia pada pukul 08:10 WIB:
Setidaknya ada dua faktor eksternal yang membuat investor masih belum berani bermain aman. Pertama, investor menunggu perkembangan pemakzulan (impeachment) terhadap Presiden AS Donald Trump.
Kemarin, House of Representatives yang didominasi kubu oposisi Partai Republik memutuskan untuk memakzulkan Trump. Sang presiden ke-45 Negeri Adidaya dinilai mengancam keamanan negara dengan menjanjikan sesuatu kepada pihak lain, dalam hal ini Ukraina. Trump juga dituding menghalangi penyelidikan dengan tidak memberikan dokumen dan tidak mengizinkan pembantunya untuk bersaksi.
Namun Trump belum lengser dari kursi AS-1, karena untuk itu harus mendapat persetujuan dari Senat yang dikuasai oleh Partai Republik pendukung pemerintah. Oleh karena itu, Trump masih percaya diri bahwa dirinya tidak akan lengser.
"Setelah Demokrat tidak memberi saya kesempatan di House, tanpa pengacara, tanpa saksi, tanpa apa-apa, mereka sekarang ingin Senat melakukan seperti yang mereka lakukan. Sebenarnya, mereka tidak bukti apa-apa. Saya ingin proses segera!" cuit Trump di Twitter.
Suhu politik di Washington yang sedang panas membuat pelaku pasar belum berani bermain agresif. Lebih baik menunggu sampai ada perkembangan lebih lanjut.
Faktor kedua adalah penantian investor terhadap data pembacaan final angka pertumbuhan ekonomi kuartal III-2019 yang akan diumumkan malam ini waktu Indonesia. Pada pembacaan kedua, ekonomi AS disebut tumbuh 2,1% secara kuartalan yang disetahunkan (annualized). Lebih baik dari pembacaan sebelumnya yaitu 1,9% dan realisasi kuartal II-2019 yang sebesar 2%.
Jika pada pembacaan final angkanya malah lebih baik lagi, maka pasar akan semakin yakin ruang pelonggaran moneter ke depan kian sempit. Sulit untuk berharap Bank Sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) kembali menurunkan suku bunga acuan dalam waktu dekat.
Akibatnya, berinvestasi di dolar AS menjadi semakin menarik. Pada pukul 08:05 WIB, Dollar Index (yang mencerminkan posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) menguat 0,05%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Berikut perkembangan kurs dolar AS terhadap mata uang utama Asia pada pukul 08:10 WIB:
Kemarin, House of Representatives yang didominasi kubu oposisi Partai Republik memutuskan untuk memakzulkan Trump. Sang presiden ke-45 Negeri Adidaya dinilai mengancam keamanan negara dengan menjanjikan sesuatu kepada pihak lain, dalam hal ini Ukraina. Trump juga dituding menghalangi penyelidikan dengan tidak memberikan dokumen dan tidak mengizinkan pembantunya untuk bersaksi.
Namun Trump belum lengser dari kursi AS-1, karena untuk itu harus mendapat persetujuan dari Senat yang dikuasai oleh Partai Republik pendukung pemerintah. Oleh karena itu, Trump masih percaya diri bahwa dirinya tidak akan lengser.
"Setelah Demokrat tidak memberi saya kesempatan di House, tanpa pengacara, tanpa saksi, tanpa apa-apa, mereka sekarang ingin Senat melakukan seperti yang mereka lakukan. Sebenarnya, mereka tidak bukti apa-apa. Saya ingin proses segera!" cuit Trump di Twitter.
Suhu politik di Washington yang sedang panas membuat pelaku pasar belum berani bermain agresif. Lebih baik menunggu sampai ada perkembangan lebih lanjut.
Faktor kedua adalah penantian investor terhadap data pembacaan final angka pertumbuhan ekonomi kuartal III-2019 yang akan diumumkan malam ini waktu Indonesia. Pada pembacaan kedua, ekonomi AS disebut tumbuh 2,1% secara kuartalan yang disetahunkan (annualized). Lebih baik dari pembacaan sebelumnya yaitu 1,9% dan realisasi kuartal II-2019 yang sebesar 2%.
Jika pada pembacaan final angkanya malah lebih baik lagi, maka pasar akan semakin yakin ruang pelonggaran moneter ke depan kian sempit. Sulit untuk berharap Bank Sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) kembali menurunkan suku bunga acuan dalam waktu dekat.
Akibatnya, berinvestasi di dolar AS menjadi semakin menarik. Pada pukul 08:05 WIB, Dollar Index (yang mencerminkan posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) menguat 0,05%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular