
Danai Proyek Infrastruktur, IIF Terbitkan Obligasi Rp 1,5 T
Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
19 December 2019 10:50

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) mencatatkan Obligasi Berkelanjutan I Indonesia Infrastructure Finance Tahap I Tahun 2019 di Bursa Efek Indonesia dengan nilai emisi Rp 1,5 triliun. Dana dari penerbitan obligasi ini akan dipakai untuk mendanai pelbagai proyek infrastruktur dan refinancing.
Penerbitan obligasi korporasi ini dilakukan secara berkelanjutan dengan target emisi yang dihimpun secara keseluruhan Rp 3 triliun.
Obligasi tahap pertama diterbitkan dalam tiga seri di mana jatuh tempo untuk Seri A adalah pada Desember 2020, Seri B pada Desember 2022, Seri C pada Desember 2024.
Seri A jumlah pokok sebesar Rp 965 miliar dan tingkat kupon 6,75%. Seri B sebesar Rp 372 Miliar dengan suku bunga 7,75% dan Seri C dengan jumlah pokok obligasi sebesar Rp 163 miliar yang memberikan kupon sebesar 7,9%.
Surat utang tersebut sudah mendapat peringkat triple A dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).
Direktur Utama Indonesia Infrastructure Finance Reynaldi Hermansjah menyatakan, PUB ini ini merupakan penerbitan obligasi kedua yang diluncurkan IIF pada tahun 2016.
"IIF akan menggunakan dana yang diperoleh dari penerbitan obligasi ini untuk keperluan ekspansi pembiayaan pembangunan proyek-proyek infrastruktur sesuai dengan kegiatan usaha dan untuk keperluan refinancing," kata Reynaldi Hermansjah di BEI Jakarta, Kamis (19/12/2019)/
Reynaldi menguraikan, sampai dengan Juni 2019, kontribusi sektor terbesar yang didanai IIF adalah sektor jalan tol, renewable energy, dan air.
Pada periode yang sama, IIF juga telah menyalurkan pendanaan pembangunan infrastruktur dengan net investment commitment lebih dari Rp10 triliun. Total biaya proyek mencapai lebih dari Rp 150 triliun, di mana 80% kreditur IIF merupakan pihak swasta.
Pembangunan infrastruktur, saat ini masih menjadi salah satu prioritas pemerintahan Jokowi. Lebih dari Rp 6.000 triliun dibutuhkan untuk mendanai pelbagai proyek pembangunan infrastruktur.
"Peluang ini memberikan kesempatan bagi IIF untuk mempercepat dan meningkatkan partisipasi sektor swasta dalam pembiayaan pembangunan infrastruktur di Indonesia," tandasnya.
Perseroan menunjuk CGS-CIMB Sekuritas Indonesia, Danareksa Sekuritas, Mandiri Sekuritas, Indo Premier Sekuritas, dan Trimegah Sekuritas Indonesia bertindak sebagai Joint Lead Underwriter (JLU) dalam penerbitan obligasi ini.
(hps/hps) Next Article Komoditas Hingga Perbankan, Sektor Berpeluang Melesat di 2021
Penerbitan obligasi korporasi ini dilakukan secara berkelanjutan dengan target emisi yang dihimpun secara keseluruhan Rp 3 triliun.
Obligasi tahap pertama diterbitkan dalam tiga seri di mana jatuh tempo untuk Seri A adalah pada Desember 2020, Seri B pada Desember 2022, Seri C pada Desember 2024.
Seri A jumlah pokok sebesar Rp 965 miliar dan tingkat kupon 6,75%. Seri B sebesar Rp 372 Miliar dengan suku bunga 7,75% dan Seri C dengan jumlah pokok obligasi sebesar Rp 163 miliar yang memberikan kupon sebesar 7,9%.
Direktur Utama Indonesia Infrastructure Finance Reynaldi Hermansjah menyatakan, PUB ini ini merupakan penerbitan obligasi kedua yang diluncurkan IIF pada tahun 2016.
"IIF akan menggunakan dana yang diperoleh dari penerbitan obligasi ini untuk keperluan ekspansi pembiayaan pembangunan proyek-proyek infrastruktur sesuai dengan kegiatan usaha dan untuk keperluan refinancing," kata Reynaldi Hermansjah di BEI Jakarta, Kamis (19/12/2019)/
Reynaldi menguraikan, sampai dengan Juni 2019, kontribusi sektor terbesar yang didanai IIF adalah sektor jalan tol, renewable energy, dan air.
Pada periode yang sama, IIF juga telah menyalurkan pendanaan pembangunan infrastruktur dengan net investment commitment lebih dari Rp10 triliun. Total biaya proyek mencapai lebih dari Rp 150 triliun, di mana 80% kreditur IIF merupakan pihak swasta.
Pembangunan infrastruktur, saat ini masih menjadi salah satu prioritas pemerintahan Jokowi. Lebih dari Rp 6.000 triliun dibutuhkan untuk mendanai pelbagai proyek pembangunan infrastruktur.
"Peluang ini memberikan kesempatan bagi IIF untuk mempercepat dan meningkatkan partisipasi sektor swasta dalam pembiayaan pembangunan infrastruktur di Indonesia," tandasnya.
Perseroan menunjuk CGS-CIMB Sekuritas Indonesia, Danareksa Sekuritas, Mandiri Sekuritas, Indo Premier Sekuritas, dan Trimegah Sekuritas Indonesia bertindak sebagai Joint Lead Underwriter (JLU) dalam penerbitan obligasi ini.
(hps/hps) Next Article Komoditas Hingga Perbankan, Sektor Berpeluang Melesat di 2021
Most Popular