Garuda Cari Dana Rp 12,6 T Bayar Utang, Opsinya P2P Lending

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
18 December 2019 12:31
PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) menyiapkan tiga opsi menghimpun pendanaan.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten maskapai pelat merah PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) menyiapkan tiga opsi menghimpun pendanaan senilai US$ 900 juta atau sekitar Rp 12,6 triliun (asumsi kurs Rp 14.000/US$ untuk membayar utang jatuh tempo perseroan.

Dalam informasi yang disampaikan manajemen kepada Bursa Efek Indonesia, Rabu (18/12/2019) ketiga opsi pendanaan tersebut yakni melalui penerbitan global sukuk, Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement dan melalui peer to peer lending.

Opsi pertama, perseroan berencana menerbitkan global sukuk dengan jumlah maksimal US$ 750 juta atau Rp 10.50 triliun. Tanggal jatuh tempo global sukuk paling lambat 2024.



Opsi kedua, perusahaan dengan kode saham GIAA ini bakal menambah modal lewat private placement dalam mata uang dolar AS maksimal senilai US$ 750 juta.

"Penggunaan dana untuk pembiayaan kembali sebagian utang yang jatuh tempo dalam setahun," tulis manajemen Garuda Indonesia, Rabu (18/12/2019) dalam prospektus yang dipublikasikan. Namun, tingkat pengembalian private placement ini masih dalam tahap negosiasi.

Opsi terakhir yang akan ditempuh perseroan adalah pinjaman dari peer to peer lending (P2P) dengan nilai maksimal US$ 500 juta atau Rp 7 triliun. Tingkat suku bunga masih dinegosiasikan dan tempo pembayaran bunga rencananya akan dibayarkan setiap 3 bulan.

Mengingat rencana transaksi tersebut melebihi dari 50% total ekuitas perseroan, maka manajemen Garuda akan meminta restu pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan digelar 22 Januari 2020 mendatang.

Sekadar informasi, per 31 Desember 2018, Garuda tercatat memiliki utang jatuh tempo dalam setahun sebesar US$ 1,63 juta, sedangkan utang jatuh tempo di atas satu tahun senilai US$77 juta.

Saham GIAA pada perdagangan Rabu (18/12/2019) terpantau bergerak mendatar di level Rp 500/saham. Sepanjang tahun berjalan, saham GIAA naik 67,79% dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 12,94 triliun.

[Gambas:Video CNBC]


(tas/tas) Next Article Singapore Airlines Masuk Garuda Indonesia, Bakal Bikin Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular