
Bos Danantara Ungkap Alasan Dirut Garuda Indonesia Diganti

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) buka suara terkait dengan pergantian pucuk pimpinan PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) dan pengangkatan direksi warga negara asing.
Chief Executive Officer Danantara Rosan Roeslani mengatakan, pergantian manajemen dilakukan dalam rangka memperkuat kinerja perusahaan maskapai BUMN. Sehingga, bukan hanya dilakukan restrukturisasi keuangan saja melainkan aspek manajerial.
"Memang itu pergantiannya secara keseluruhannya, kalau dilihat lebih dalam, kita (Danantara) kan juga ingin memperkuat Garuda ini secara keseluruhan baik dari finansialnya, dari planning-nya dan yang lain-lainnya," ujarnya dikutip Kamis (16/10).
Rosan menyebut, alangkah baiknya restrukturisasi juga dilakukan pada tim manajemen. Agar semua rencana dapat tereksekusi dengan baik. Apalagi, Garuda telah diberikan bantuan sebesar US$ 405 juta. Harapannya, tim manajemen yang baru dapat mengelola keuangan Garuda secara maksimal.
Dalam pemilihan sosok-sosok direksi baru, kata Rosan, pihaknya juga melihat dari latar belakang rekam jejak dan pengalamannya dalam mengelola industri maskapai.
"Jadi kalau dilihat di dalam tim itu memang ada pergantian dulu. Tapi ada juga dua orang ekspat yang masuk di dalam manajemen yang dimana itu juga dengan background dari Singapore Airlines, dari Kantas dan yang lain-lainnya untuk posisi CFO dan juga sebagai Chief of Transformation Officer," sebutnya.
Rosan ingin menunjukkan bahwa dalam memperbaiki tubuh Garuda dilakukan secara menyeluruh.
"Jadi musti dilihat secara keseluruhan. Kita menunjukkan bahwa kita tidak setengah-setengah dalam mereka menyehatkan Garuda. Jadi justru itu sih poinnya jadi memang bukan hanya satu tapi justru ada ekspat yang kita masukkan sebagai penguatan dari segi manajemen," imbuhnya.
Rosan menambahkan, alasannya melakukan transformasi besar di tubuh Garuda karena berkaca pada pengalaman sebelumnya. Penyehatan Garuda sejatinya sudah dilakukan sejak lama namun belum membuahkan hasil.
"Ini kan sebetulnya penyehatan Garuda kan dari dulu. Kan coba disehatkan segala macam berkali-kali ya. Kan sudah di injek modalnya dulu saya bicara tapi kan tidak mencapai hasil maksimal. Nah sekarang kita tidak masuk setengah-setengah karena kita melihat bukan hanya dari segi paling pentingnya dari segi orangnya, manajemennya yang paling penting yang mempunyai goals, rencana yang baik tapi juga dari segi implementasinya bisa dijalankan dengan segera," pungkasnya.
(ayh/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Danantara Kantongi Dividen Rp 110 T, Duitnya Bakal Ngalir ke Sini
