
Akuisisi Perusahaan Bentjok, Berapa Dana Dibutuhkan MPRO?
Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
17 December 2019 18:59

Jakarta, CNBC Indonesia- PT Maha Properti Tbk (MPRO), emiten properti milik Dato Sri Tahir berencana mengakuisisi anak usaha PT Hanson International Tbk (MYRX) yakni PT Mandiri Mega Jaya dengan porsi 49,99%.
Untuk melancarkan rencana tersebut, perusahaan berencana melakukan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD/rights issue) ataupun Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD/Private placement).
Lalu berapa dana yang harus disiapkan oleh Maha Properti?
Terkait transaksi ini Maha Properti masih menunggu apraisal dari Kantor Jasa Penilai Publik. Yang pasti pada akhir 2013, Hanson mengakuisisi PT Mandiri Mega Jaya dari Benny Tjokrosaputro sebesar 99,99% senilai Rp 4 triliun. Dengan nilai tersebut maka 49,99% saham Mandiri Mega Jaya di kisaran Rp 2 triliun.
Meski demikian, tentu valuasi dari saham Mandiri Mega Jaya saat ini berbeda ini dari kondisi 2013. Saat ini Mandiri Mega Jaya membawahi sebanyak 17 entitas anak di bidang properti. Kegiatan ke-17 entitas anak tersebut meliputi perencanaan, pengembangan, pelaksanaan proyek, serta kontraktor umum untuk kebutuhan sektor perumahan, gedung, apartemen, dan kawasan industri.
Berdasarkan laporan keuangan Hanson per 30 September 2019, Mandiri Mega Jaya memiliki aset Rp 11,6 triliun pada Desember 2018.
Manajemen Maha Properti menyatakan dari pembelian Mandiri Mega Jaya ini bisa meningkatkan nilai aset dan ekuitasnya.
Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), manajemen Maha Properti menyatakan tindak lanjut dari kesepakatan adalah penyusunan perjanjian pengikatan jual beli saham. Hal ini dilakukan setelah berdasarkan atau setelah adanya nilai hasil appraisal yang ditetapkan oleh kantor jasa penilai publik (KJPP).
Maha Properti juga melakukan pembelian lahan di wilayah Maja, Lebak, Banten untuk mengembangkan wilayah perumahan melalui anak usahanya. Sebelumnya Hanson bersama Grup Ciputra telah membangun hunian terpadu di wilayah tersebut.
Sebelumnya, Hanson memiliki komitmen untuk membayar pinjaman individual sebesar Rp 2,5 triliun hingga Oktober 2020. Hingga Desember 2019, jumlah pinjaman individual yang harus dibayar mencapai Rp 1,1 triliun.
Untuk melunasi pinjaman ini, selain mengandalkan penjualan Citra Maja Raya, Hanson berencana menggandeng mitra untuk bekerja sama menyelesaikan kewajiban tersebut. Penjualan sebagian aset di Mandiri Mega Jaya diharapkan bisa digunakan untuk memenuhi pinjaman individual dan recovery Hanson.
(dob/dob) Next Article Pengacara Ungkap Kejanggalan Penahanan Benny Tjokro
Untuk melancarkan rencana tersebut, perusahaan berencana melakukan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD/rights issue) ataupun Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD/Private placement).
Lalu berapa dana yang harus disiapkan oleh Maha Properti?
Meski demikian, tentu valuasi dari saham Mandiri Mega Jaya saat ini berbeda ini dari kondisi 2013. Saat ini Mandiri Mega Jaya membawahi sebanyak 17 entitas anak di bidang properti. Kegiatan ke-17 entitas anak tersebut meliputi perencanaan, pengembangan, pelaksanaan proyek, serta kontraktor umum untuk kebutuhan sektor perumahan, gedung, apartemen, dan kawasan industri.
Berdasarkan laporan keuangan Hanson per 30 September 2019, Mandiri Mega Jaya memiliki aset Rp 11,6 triliun pada Desember 2018.
Manajemen Maha Properti menyatakan dari pembelian Mandiri Mega Jaya ini bisa meningkatkan nilai aset dan ekuitasnya.
Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), manajemen Maha Properti menyatakan tindak lanjut dari kesepakatan adalah penyusunan perjanjian pengikatan jual beli saham. Hal ini dilakukan setelah berdasarkan atau setelah adanya nilai hasil appraisal yang ditetapkan oleh kantor jasa penilai publik (KJPP).
Maha Properti juga melakukan pembelian lahan di wilayah Maja, Lebak, Banten untuk mengembangkan wilayah perumahan melalui anak usahanya. Sebelumnya Hanson bersama Grup Ciputra telah membangun hunian terpadu di wilayah tersebut.
Sebelumnya, Hanson memiliki komitmen untuk membayar pinjaman individual sebesar Rp 2,5 triliun hingga Oktober 2020. Hingga Desember 2019, jumlah pinjaman individual yang harus dibayar mencapai Rp 1,1 triliun.
Untuk melunasi pinjaman ini, selain mengandalkan penjualan Citra Maja Raya, Hanson berencana menggandeng mitra untuk bekerja sama menyelesaikan kewajiban tersebut. Penjualan sebagian aset di Mandiri Mega Jaya diharapkan bisa digunakan untuk memenuhi pinjaman individual dan recovery Hanson.
(dob/dob) Next Article Pengacara Ungkap Kejanggalan Penahanan Benny Tjokro
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular