Begini Nasib Nasabah Jiwasraya dari Zaman Rini Hingga Erick
ch, CNBC Indonesia
17 December 2019 16:01

Jakarta, CNBC Indonesia - Para korban gagal bayar PT Asuransi Jiwasraya (Persero) masih belum mendapat kepastian usai mendatangi kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Selasa (17/12/2019). Upaya meminta audiensi sebenarnya bukan hanya kali ini saja dilakukan.
Salah seorang nasabah, Lee, mengaku beberapa bulan lalu sudah berupaya melakukan audiensi di era Menteri BUMN Rini Soemarno. Kala itu, yang mereka dapati juga nihil.
Para nasabah yang ingin bertemu dengan perwakilan Kementerian BUMN saat itu hanya ditemui satpam di pos komando security. Kali ini, hal serupa didapatkan namun lebih baik dari sebelumnya karena mereka masih diperkenankan masuk ke dalam kantor Kementerian BUMN.
"Waktu itu kita pernah sekali tidak diterima, kita kunjungan, dan tidak diterima juga waktu jaman ibu Rini," kata Lee.
Hal senada diungkapkan nasabah lain, Haresh Nandwani. Dia berharap setidaknya ada jawaban dari surat permohonan audiensi yang sudah disampaikan kepada Menteri BUMN Erick Thohir.
"Kita harapkan BUMN ada kejelasan. Jangan didiemin aja seperti autopilot. Ini kan milik negara, jangan dibiarkan bangkrut begini musti tanggung jawab dong," bebernya.
Dia menuturkan bahwa rata-rata korban gagal bayar PT Asuransi Jiwasraya (Persero) mengalami nasib serupa.
"Kerugiannya substansial. Rata-rata ini jerih payah kita menabung dari muda sampai masa tua. Kita percayakan ke negara," tandasnya.
Nasabah lain, Tomy, berharap gebrakan Menteri BUMN Erick Thohir berdampak positif pada mereka. Dia masih menyimpan kepercayaan pada Erick Thohir.
"Kita berharap menteri baru ini benar-benar serius menangani kasus ini. Ini kan punya negara, saya sangat patuh dengan negara ini. Saya tak percaya swasta apalagi asing. Percayakan BUMN. Jiwasraya karena sesama BUMN masa negara diem kan lucu. Seharusnya menaungi, selesaikan," paparnya.
(hps/hps) Next Article Pensiunan Jiwasraya Teriak, Belum Terima Hak Ratusan Miliar
Salah seorang nasabah, Lee, mengaku beberapa bulan lalu sudah berupaya melakukan audiensi di era Menteri BUMN Rini Soemarno. Kala itu, yang mereka dapati juga nihil.
Para nasabah yang ingin bertemu dengan perwakilan Kementerian BUMN saat itu hanya ditemui satpam di pos komando security. Kali ini, hal serupa didapatkan namun lebih baik dari sebelumnya karena mereka masih diperkenankan masuk ke dalam kantor Kementerian BUMN.
"Waktu itu kita pernah sekali tidak diterima, kita kunjungan, dan tidak diterima juga waktu jaman ibu Rini," kata Lee.
"Kita harapkan BUMN ada kejelasan. Jangan didiemin aja seperti autopilot. Ini kan milik negara, jangan dibiarkan bangkrut begini musti tanggung jawab dong," bebernya.
Dia menuturkan bahwa rata-rata korban gagal bayar PT Asuransi Jiwasraya (Persero) mengalami nasib serupa.
"Kerugiannya substansial. Rata-rata ini jerih payah kita menabung dari muda sampai masa tua. Kita percayakan ke negara," tandasnya.
Nasabah lain, Tomy, berharap gebrakan Menteri BUMN Erick Thohir berdampak positif pada mereka. Dia masih menyimpan kepercayaan pada Erick Thohir.
"Kita berharap menteri baru ini benar-benar serius menangani kasus ini. Ini kan punya negara, saya sangat patuh dengan negara ini. Saya tak percaya swasta apalagi asing. Percayakan BUMN. Jiwasraya karena sesama BUMN masa negara diem kan lucu. Seharusnya menaungi, selesaikan," paparnya.
(hps/hps) Next Article Pensiunan Jiwasraya Teriak, Belum Terima Hak Ratusan Miliar
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular