Roundup

Bangkok Bank Caplok Bank Permata, Garuda Punya Direksi Baru

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
13 December 2019 08:50
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di akhir perdagangan Kamis kemarin ditutup dengan posisi melemah.
Foto: Doc.Bangkok Bank

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di akhir perdagangan Kamis kemarin ditutup dengan posisi melemah di angka 0,66% ke level 6.139,4.

Kinerja IHSG berbanding terbalik dengan mayoritas bursa saham utama kawasan Asia yang justru ditransaksikan di zona hijau: indeks Nikkei naik 0,14%, indeks indeks Hang Seng terapresiasi 1,31%, indeks Straits Times terkerek 0,78%, dan indeks Kospi bertambah 1,51%.

Cermati aksi dan peristiwa emiten berikut ini yang dihimpun dalam pemberitaan CNBC Indonesia sebelum memulai perdagangan Jumat (13/12/2019):


1.Sah! Bangkok Bank Akuisisi Permata, Ini Penjelasan Lengkap
Setelah menjadi misteri selama lebih dari setahun, PT Bank Permata Tbk (BNLI) akhirnya resmi diakuisisi Bangkok Bank. Nilai transaksi akuisisi ini mencapai Rp 37,43 triliun untuk 89,12%

Bangkok Bank mengumumkan akuisisi tersebut pada Kamis (12/12/2019) dan telah menandatangani perjanjian pembelian saham bersyarat dengan Standard Chartered Bank dan PT Astra International Tbk (ASII) untuk mengakuisisi total 89,12% kepemilikan sahamnya di PT Bank Permata Tbk i Indonesia. Transaksi diharapkan akan selesai pada tahun 2020.

Bangkok Bank juga akan melakukan penawaran tender wajib untuk sisa 10,88% saham di Permata setelah merampungkan akuisisi saham kepemilikan sebesar 89,12%.

2.Ultra Jaya Crossing Rp 744 M, Transaksi Bursa Tembus Rp 9 T
Transaksi saham PT Ultra Jaya Industry & Trading Company Tbk (ULTJ) yang mencapai Rp 744,4 miliar dan beberapa saham lain, terutama dua emiten Grup MNC berhasil mengangkat nilai transaksi Kamis ini (12/12/2019) hingga menembus Rp 9,16 triliun.

Data transaksi hari ini mencatat, transaksi saham produsen susu dan minuman instan tersebut terjadi di pasar negosiasi dan sebagian besar dari nilai itu atau Rp 742,5 miliar dilakukan pada satu transaksi pada satu perusahaan efek yang sama atau crossing saham.

Transaksi terbesar saham produsen susu tersebut di pasar negosiasi dieksekusi melalui PT Net Sekuritas sebanyak 450 juta saham di harga Rp 1.650/saham pada pukul 15.31 WIB Kamis petang (12/12/2019).


3.Baru Rilis Kinerja Q3, Laba Sampoerna Agro Ambles 90%
Anak Usaha Grup Sampoerna yakni PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) baru saja mengumumkan laporan keuangan auditan periode III-2019 dengan hasil yang kurang menggembirakan.

Melansir laporan yang disampaikan kepada otoritas Bursa Efek Indonesia hari Kamis (12/12/2019), laba bersih emiten berkode SGRO tersebut anjlok 90,2% secara tahunan (year on year/YoY) menjadi Rp 16,40 miliar, turun jauh jika dibandingkan laba kuartal III-2018 yang sebesar Rp 168,84 miliar.

Anjloknya laba bersih perusahaan dikarenakan beban pokok penjualan mengalami kenaikan sebesar 11,26% secara tahunan menjadi Rp 1,87 triliun.

Penjualan SGRO tercatat turun tipis sebesar 0,8% secara tahunan (YoY) menjadi Rp 2,27 triliun, dari penjualan pada periode yang sama tahun lalu senilai Rp 2,29 triliun.


4.5 Direktur Dipecat Erick, Ini Direksi Sementara Garuda
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memperkenalkan direksi sementara PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) sebelum pelaksanaan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 22 Januari 2020.

Pelaksana tugas (Plt) Direktur Utama Garuda Indonesia Fuad Rizal memperkenalkan jajaran direksi sementara di kantor Kementerian BUMN.

"Sampai dengan RUPSLB akan ditentukan kementerian dan pemegang saham lainnya pengurus definitif. Apa yang harus diperhatikan ke depannya mungkin sekalian perkenalan satu-satu," Fuad, Kamis (12/12/2019).

Nama-nama direksi sementara tersebut antara lain:

  • Fuad Rizal sebagai Plt Direktur Utama
  • Pikri Ilham Kurniansyah sebagai Direktur Niaga
  • Tumpal Manumpak Hutapea sebagai Pejabat Direktur Operasi
  • Mukhtaris sebagai Direktur Teknik dan Layanan
  • Joseph Dajoe K. Tendean sebagai Pejabat Direktur Kargo dan Pengembangan Usaha
  • Capt. Aryaperwira Adieksana sebagai Direktur Human Capital


5.BUMN Ramai-ramai Rilis Global Bond di 2020
Bank-bank pelat merah bakal cukup ramai menerbitkan instrumen obligasi dalam denominasi dolar AS atau global bond di tahun depan sebagai opsi pendanaan non konvensional untuk ekspansi kredit di tengah tren penurunan suku bunga acuan global.

Setidaknya, ada dua bank BUMN yang berencana menerbitkan global bond dengan emisi cukup besar, keduanya adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN).

Bank Mandiri berencana akan merilis global bond senilai US$ 1,25 miliar atau setara Rp 17,5 triliun dengan asumsi kurs rupiah 14.000/US$. Sedangkan, Bank BTN berencana merilis junior global bond senilai US$ 300 juta atau sekitar Rp 4,2 triliun.


6.Telkom & KB Financial Group Bikin Centauri Fund
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) melalui anak usahanya MDI Ventures bekerja sama dengan KB Financial Group perusahaan asal Korea Selatan meluncurkan perusahaan dana modal ventura, Centauri Fund. Centauri Fund akan berkantor di Jakarta, Indonesia, dan Seoul, Korea Selatan.

Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah mengatakan kerjasama ini pembentukan Centauri Fund ini merupakan komitmen Telkom Group dalam membangun perekonomian digital sejalan dengan tekad pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai kekuatan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara.

"Semoga kerjasama antara Telkom dan KB Financial Group dapat memperkuat hubungan baik antara Indonesia dan Korea Selatan, khususnya dalam hal pengembangan ekonomi digital," kata Ririek dalam siaran resminya, Kamis (12/12/2019).


(tas/tas) Next Article Baru Caplok Bank Permata, Saham Bangkok Bank Malah Ambles

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular