
Inggris Pemilu, Ini Rekomendasi Trading Poundsterling
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
12 December 2019 10:30

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar poundsterling Inggris menguat melawan dolar Amerika Serikat (AS) di perdagangan sesi Asia Kamis (12/12/2019), beberapa jam sebelum dimulainya Pemilihan Umum di Inggris.
Pada pukul 10:12 WIB, poundsterling diperdagangkan di level US$ 1,3225, menguat 0,24% di pasar spot, melansir data refinitiv. Titik tersebut merupakan yang tertinggi sejak 27 Maret.
Hasil polling terakhir yang dirilis YouGov menunjukkan keunggulan Partai Konservatif kian menipis, yang membuat poundsterling terpeleset pada awal perdagangan Rabu kemarin.
Hasil survei menunjukkan partai yang juga disebut Tory ini akan meraih kursi mayoritas parlemen sebanyak 28. Jumlah tersebut menurun dibandingkan hasil polling dua pekan lalu sebanyak 68 kursi mayoritas. Meski demikian pesaing terdekatnya, Partai Buruh juga diprediksi akan mengalami penurunan jumlah kursi.
Selain itu, YouGov mengatakan hasil polling tersebut juga menunjukkan adanya kemungkinan hung parliament, atau tidak ada satupun partai yang meraih suara mayoritas.
Poundsterling langsung melemah pada awal perdagangan Rabu merespon rilis tersebut, maklum saja jika terjadi hung parliament maka kejadiannya akan sama dengan tahun 2017 lalu. Kondisi politik Inggris menjadi kurang kondusif, dan proses perceraian Inggris dengan Uni Eropa (Brexit) bisa mundur lebih lama lagi.
Partai Konservatif merupakan partai pemerintah Inggris saat ini pimpinan Perdana Menteri Boris Johnson. Jika Partai Konservatif memenangi Pemilu dan meraih suara mayoritas di parlemen, maka hambatan proses Brexit akan berkurang.
Seperti diketahui sebelumnya, proposal Brexit selalu kandas di Parlemen Inggris. Proposal terbaru yang dibuat PM Johnson dan telah disetujui oleh Komisi Eropa kandas lagi di Parlemen Inggris sehingga deadline Brexit yang seharusnya pada 31 Oktober lalu mundur menjadi 31 Januari tahun depan.
Pemilu Inggris akan dimulai pada Kamis pagi waktu setempat, dan hasil exit poll baru akan dirilis pada pukul 22:00 GMT atau pada Jumat (13/12/2019) pukul 5:00 WIB
Pada pukul 10:12 WIB, poundsterling diperdagangkan di level US$ 1,3225, menguat 0,24% di pasar spot, melansir data refinitiv. Titik tersebut merupakan yang tertinggi sejak 27 Maret.
Hasil polling terakhir yang dirilis YouGov menunjukkan keunggulan Partai Konservatif kian menipis, yang membuat poundsterling terpeleset pada awal perdagangan Rabu kemarin.
Selain itu, YouGov mengatakan hasil polling tersebut juga menunjukkan adanya kemungkinan hung parliament, atau tidak ada satupun partai yang meraih suara mayoritas.
Poundsterling langsung melemah pada awal perdagangan Rabu merespon rilis tersebut, maklum saja jika terjadi hung parliament maka kejadiannya akan sama dengan tahun 2017 lalu. Kondisi politik Inggris menjadi kurang kondusif, dan proses perceraian Inggris dengan Uni Eropa (Brexit) bisa mundur lebih lama lagi.
Partai Konservatif merupakan partai pemerintah Inggris saat ini pimpinan Perdana Menteri Boris Johnson. Jika Partai Konservatif memenangi Pemilu dan meraih suara mayoritas di parlemen, maka hambatan proses Brexit akan berkurang.
Seperti diketahui sebelumnya, proposal Brexit selalu kandas di Parlemen Inggris. Proposal terbaru yang dibuat PM Johnson dan telah disetujui oleh Komisi Eropa kandas lagi di Parlemen Inggris sehingga deadline Brexit yang seharusnya pada 31 Oktober lalu mundur menjadi 31 Januari tahun depan.
Pemilu Inggris akan dimulai pada Kamis pagi waktu setempat, dan hasil exit poll baru akan dirilis pada pukul 22:00 GMT atau pada Jumat (13/12/2019) pukul 5:00 WIB
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular