Menguat Lagi! Rupiah 3 Besar Mata Uang Terbaik Asia

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
09 December 2019 17:21
Data Tenaga Kerja AS Cuma Bikin Dolar Ngamuk Sehari
Foto: Bendera Tiongkok dan AS berkibar di dekat Bund, jelang delegasi perdagangan AS bertemu dengan China di Shanghai, Cina 30 Juli 2019. REUTERS / Aly Song
Dolar AS pada perdagangan Jumat (6/12/2019) sebenarnya mengamuk. Setelah melemah dalam lima hari beruntun dengan total 0.98%, indeks dolar AS langsung bangkit dan mencatat penguatan 0,3%.

Untungnya penguatan tersebut baru dimulai memasuki perdagangan sesi AS, saat pasar dalam negeri sudah ditutup. 

Penguatan dolar AS tersebut dipicu oleh rilis data tenaga kerja AS yang impresif.

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan sepanjang November perekonomian AS mampu menyerap 266.000 tenaga kerja di luar sektor pertanian (non-farm payroll/NFP). Angka tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan bulan Oktober sebanyak 156.000 tenaga kerja, dan jauh lebih tinggi dari konsensus Trading Economics sebesar 180.000 tenaga kerja.



NFP di bulan November tersebut juga merupakan yang tertinggi sejak bulan Januari lalu. 

Data tersebut terbilang impresif melihat rilis data jika melihat rilis data oleh Automatic Data Processing Inc. (ADP) pada Rabu lalu yang melaporkan sektor swasta AS menyerap tenaga kerja hanya sebanyak 67.000 orang.



Data dari ADP tersebut biasanya digunakan untuk memprediksi berapa jumlah NFP yang akan dilaporkan oleh Pemerintah AS, sehingga bisa dikatakan impresif. Belum lagi jika melihat tingkat pengangguran Negeri Paman Sam yang dilaporkan di 3,5% di bulan November.

Tingkat pengangguran tersebut turun dibandingkan bulan Oktober sebesar 3,6%, menyamai catatan di bulan September, dan merupakan yang terendah sejak tahun 1969. 



Hanya satu data yang kurang bagus yakni rata-rata upah per jam yang naik 0,2% month-on-month (MoM) lebih rendah dari konsensus Trading Economics sebesar 0,3%. Seandainya data ini juga dilaporkan lebih tinggi dari konsensus, tekanan bagi emas akan semakin hebat.

Untuk diketahui, data tenaga kerja AS merupakan salah satu acuan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) dalam menetapkan kebijakan moneter. Rilis data yang impresif ini tentunya menguatkan sikap The Fed untuk tidak lagi memangkas suku bunga.

Namun penguatan tersebut hanya berlangsung sehari, hingga sore ini indeks dolar AS kembali melemah 0,09%. 

(pap/pap)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular