Mau ke Singapura? Kursnya Sedang Turun Lagi Nih..

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
09 December 2019 11:49
mata uang Negeri Merlion melemah 0,28% ke Rp 10.284,29, yang merupakan level terlemah sejak 6 November.
Foto: Dolar Singapura (REUTERS/Thomas White)
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar dolar Singapura melemah melawan rupiah pada perdagangan Senin (9/12/2019) hingga menyentuh level terlemah satu bulan.

Pada pukul 10:25 WIB, SGD 1 setara dengan Rp 10.296,17, dolar Singapura melemah 0,16% di pasar spot, melansir data Refinitiv. Di awal perdagangan hari ini, mata uang Negeri Merlion melemah 0,28% ke Rp 10.284,29, yang merupakan level terlemah sejak 6 November. Sepanjang tahun ini dolar Singapura melemah 2,35% melawan rupiah.



Pelemahan di pasar spot juga berdampak pada kurs dolar Singapura di dalam negeri. Berikut kurs jual beli yang diambil dari situs resmi beberapa bank pada pukul 10:50 WIB.

BankKurs BeliKurs Jual
Bank BNI10.279,0010.336,00
Bank BRI10.218,6110.365,95
Bank Mandiri10.270,0010.330,00
Bank BTN10.131,0010.443,00
Bank BCA10.293,2710.313,64
CIMB Niaga10.061,7010.897,30


Dolar Singapura mulai mengalami tekanan sejak Kamis pekan lalu. Data ekonomi dari Indonesia mendukung penguatan rupiah.

Bank Indonesia (BI) merilis indeks keyakinan konsumen (IKK) bulan November yang mengalami kenaikan menjadi 124,2 dari bulan sebelumnya 118,4. Angka indeks di bulan November juga menjadi yang tertinggi dalam empat bulan terakhir.



Kenaikan IKK tersebut mengindikasikan adanya peningkatan optimisme terhadap kondisi ekonomi saat ini serta di masa yang akan datang. Ketika konsumen semakin optimistis, maka tingkat belanja bisa meningkat dan tentunya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi.

BI juga melaporkan cadangan devisa per akhir November sebesar US$ 126,6 miliar. Turun tipis dari posisi Oktober yaitu US$ 126,7 miliar. Penurunan tersebut masih lebih baik dari prediksi Trading Economics sebesar US$ 126,3 miliar.



"Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 7,5 bulan impor atau 7,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan," sebut keterangan tertulis BI yang diterbitkan Jumat (6/12/2019).

Sementara itu harapan akan adanya kesepakatan dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China juga mempengaruhi pergerakan mata uang Asia pada hari ini. Harapan akan adanya kesepakatan dagang sebelum 15 Desember semakin menguat.

Hal tersebut berdampak positif bagi rupiah dan dolar Singapura, tetapi Mata Uang Garuda lebih perkasa berkat rilis data pekan lalu.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Lautan Demo, Rupiah pun Merana

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular