
Langsung Tancap Gas di Awal Desember, IHSG Akan Tembus 6.300?
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
07 December 2019 09:43

Seperti yang sudah disebutkan di halaman sebelumnya, jika dirata-rata IHSG membukukan imbal hasil sebesar 4,42% secara bulanan pada bulan Desember.
Per akhir November 2019, IHSG berada di level 6.011,83. Dengan asumsi bahwa IHSG akan mencetak apresiasi sebesar 4,42% pada bulan ini (sesuai dengan rata-rata dalam 18 tahun terakhir), maka posisi IHSG di akhir tahun akan berada di level 6.277,55.
Memang, Wall Street mengawali bulan Desember dengan kurang meyakinkan. Pada pekan ini, indeks S&P 500 hanya menguat tipis sebesar 0,16%.
Namun, pada tahun lalu IHSG bahkan sudah terbukti mampu ‘melawan’ koreksi yang begitu dalam yang terjadi di bursa saham AS. Pada Desember 2018, indeks S&P 500 tercatat ambruk sebesar 9,18% secara bulanan seiring dengan eskalasi perang dagang AS-China. Menariknya, pada periode yang sama IHSG justru menguat sebesar 2,28%.
Terbukti sudah bahwa Desember merupakan bulan yang sangat baik bagi pelaku pasar untuk melakukan aksi beli di pasar saham. Jika melihat posisi IHSG per akhir pekan ini di level 6.186,87, rasanya level psikologis 6.200 sudah hampir pasti akan ditembus.
Bahkan, mengingat perdagangan di bulan Desember masih cukup panjang, rasanya level psikologis 6.300 juga sangat mungkin untuk ditembus oleh IHSG. Hal ini menjadi mungkin mengingat ada sentimen positif tambahan yang datang dari rilis angka Indeks Keyakinan Konsumen (IKK).
Pada pekan kemarin, Bank Indonesia (BI) mengumumkan bahwa IKK periode November 2019 berada di level 124,2, jauh meningkat dibandingkan IKK periode Oktober 2019 yang sebesar 118,4. IKK pada bulan lalu merupakan yang tertinggi dalam empat bulan.
Melejitnya optimisme konsumen pada bulan November disebabkan oleh kenaikan kedua komponen pembentuknya, yaitu Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Kondisi Ekonomi (IEK).
IKE pada bulan November tercatat sebesar 109,3, naik dari posisi bulan sebelumnya yang sebesar 104,8. Sementara itu, IEK pada bulan November tercatat sebesar 139,1, naik dari posisi bulan sebelumnya yang sebesar 132.
Naiknya IKK secara signifikan memberi sinyal bahwa masyarakat Indonesia akan secara signifikan meningkatkan konsumsinya menjelang libur hari raya Natal dan Tahun Baru.
Dengan demikian, saham-saham konsumer dengan kapitalisasi pasar besar yang sudah babak belur sepanjang tahun ini bisa menjadi incaran investor, sekaligus mendongkrak IHSG untuk menembus level psikologis 6.300.
TIM RISET CNBC INDONESIA (ank/ank)
Per akhir November 2019, IHSG berada di level 6.011,83. Dengan asumsi bahwa IHSG akan mencetak apresiasi sebesar 4,42% pada bulan ini (sesuai dengan rata-rata dalam 18 tahun terakhir), maka posisi IHSG di akhir tahun akan berada di level 6.277,55.
Memang, Wall Street mengawali bulan Desember dengan kurang meyakinkan. Pada pekan ini, indeks S&P 500 hanya menguat tipis sebesar 0,16%.
Terbukti sudah bahwa Desember merupakan bulan yang sangat baik bagi pelaku pasar untuk melakukan aksi beli di pasar saham. Jika melihat posisi IHSG per akhir pekan ini di level 6.186,87, rasanya level psikologis 6.200 sudah hampir pasti akan ditembus.
Bahkan, mengingat perdagangan di bulan Desember masih cukup panjang, rasanya level psikologis 6.300 juga sangat mungkin untuk ditembus oleh IHSG. Hal ini menjadi mungkin mengingat ada sentimen positif tambahan yang datang dari rilis angka Indeks Keyakinan Konsumen (IKK).
Pada pekan kemarin, Bank Indonesia (BI) mengumumkan bahwa IKK periode November 2019 berada di level 124,2, jauh meningkat dibandingkan IKK periode Oktober 2019 yang sebesar 118,4. IKK pada bulan lalu merupakan yang tertinggi dalam empat bulan.
Melejitnya optimisme konsumen pada bulan November disebabkan oleh kenaikan kedua komponen pembentuknya, yaitu Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Kondisi Ekonomi (IEK).
IKE pada bulan November tercatat sebesar 109,3, naik dari posisi bulan sebelumnya yang sebesar 104,8. Sementara itu, IEK pada bulan November tercatat sebesar 139,1, naik dari posisi bulan sebelumnya yang sebesar 132.
Naiknya IKK secara signifikan memberi sinyal bahwa masyarakat Indonesia akan secara signifikan meningkatkan konsumsinya menjelang libur hari raya Natal dan Tahun Baru.
Dengan demikian, saham-saham konsumer dengan kapitalisasi pasar besar yang sudah babak belur sepanjang tahun ini bisa menjadi incaran investor, sekaligus mendongkrak IHSG untuk menembus level psikologis 6.300.
TIM RISET CNBC INDONESIA (ank/ank)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular