Ancaman Erick ke BUMN Lain: Kalau Kotor, Kita Bongkar!

Sandi Ferry, CNBC Indonesia
06 December 2019 17:40
Bersih-bersih Erick kini menyasar BUMN lain.
Foto: Menteri BUMN Erick Thohir (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan sanksi dari peristiwa penyelundupan moge Harley Davidson dan sepeda Brompton lewat pesawat A330-900 Neo milik PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) itu menjadi pertanda bahwa bukan hanya Garuda yang akan 'dibersihkan', tapi juga perusahaan BUMN lainnya.

"Bukan hanya Garuda tapi bersih-bersih BUMN [lain] lah. Kalau emang kotor-kotor, kita bongkar-bongkar-lah. Ini 
kan amanah yang saya rasa Pak Presiden [Jokowi] sudah buat statement terbuka soal bongkar manajemen BUMN selama enggak benar. Tapi beliau [Jokowi] sampaikan positif. Ini memang waktunya kalau memang harus bersih-bersih," tegas Erick di Jakarta, Jumat (6/12/2019).

Erick menegaskan 
peristiwa penyelundupan sepeda motor Harley Davidson dan sepeda Brompton itu dilakukan Dirut Garuda I Gusti Ngurah Ashkara atau Ari Ashkara secara sistemik dan terskenario sehingga perbuatan tersebut dinilai melanggar hukum.

"Saya kan tidak kerja di Garuda, jadi secara internal enggak tahu. Tapi Komisi 11 [DPR] sudah sampaikan isu [memoles] laporan keuangan sebelumnya yang sungguh melanggar GCG [tata kelola perusahaan], kemarin [selundupan Harley], maaf kriminal," tegas Erick.

Erick sudah memberhentikan Ari Ashkara dari posisi direktur utama Garuda Indonesia sejak Kamis kemarin setelah menggelar konferensi pers hasil investigasi Kementerian Keuangan melalui Ditjen Bea dan Cukai.


Diketahui dari hasil investigasi, Dirut Garuda yang memiliki Harley tersebut. Kementerian BUMN juga membenarkan menunjuk pelaksana tugas direktur utama yakni Fuad Rizal, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Garuda, lantaran Fuad tidak ikut serta dalam rombongan pengiriman pesawat Airbus itu.

"Ya harus [tindakan hukum direksi]. Kemarin saya sudah sampaikan yang sedih itu, apa yang dilakukan itu sistemik. Dalam arti dari dirutnya ada kerja sama ini-ini, terus. Bukan [hanya] individu, bahkan pesawatnya saja dipakai yang notabene tanda kutip keuangan negara. [Pesawat dengan barang selundupan] masuk ke hanggar. itu kan yaudah skenario-lah," tegas Erick berapi-api.

Soal tindakan secara hukum atas direksi lain, Erick mengatakan itu menjadi wilayah Kementerian Keuangan dan Ditjen terkait.

Pendiri Mahaka Media ini menegaskan tidak masalah jika akan mengganti total direksi Garuda bilamana tidak ada itikad baik.

"Saya rasa enggak masalah ganti total [direksi Garuda] kalo emang yang tidak itikad enggak baik ganti total. Banyak lho figur-figur bagus. Jangan kaya Indonesia ini sulit talent," katanya.

Ketika disinggung rekam jejak Fuad Rizal yang juga masih menjabat saat skandal poles laporan keuangan 2018, Erick menegaskan peristiwa pelanggaran itu bukan perkara personal tapi satu kesatuan manajemen Garuda.

"Itu kan bukan, belum menjadi bagian sesuatu kesatuan. Kita ngomongin hari ini. Nanti juga kita review juga [Fuad Rizal]," katanya.

Dia menegaskan peristiwa ini menjadi penekanan bahwa tidak hanya Garuda, tapi juga BUMN lain.

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga sebelumnya juga menyoal soal empat direksi Garuda yang ikut ke Toulouse, Prancis untuk serah terima pesawat baru Airbus A330-900 Neo.

Menurut Arya, berdasarkan hasil komite audit yang ditandatangani Komisaris Utama Garuda Sahala Lumban Gaol, empat direksi tersebut tak mendapatkan izin dinas dari Kementerian BUMN.

"Belum ada izin dari kementerian buat berangkat ke Toulouse," kata Arya.

Empat direksi tersebut adalah, Ari Ashkara (Dirut), Iwan Joeniarto (Direktur Engineering dan Service), Mohammad Iqbal (Cargo & Business Development) dan Hery Akhyar (Direktur Sumber Daya Manusia).

Skandal Harley di Garuda, OMG

[Gambas:Video CNBC]


(tas/tas) Next Article Garuda Indonesia (GIAA) Mau Tambah 8 Pesawat, Keluarkan Kocek Segini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular