
Tanri Abeng: BUMN RI Kalah dengan Malaysia karena Politik!
Gustidha Budiartie, CNBC Indonesia
06 December 2019 16:21

Jakarta, CNBC Indonesia- Meski berusia puluhan tahun, sampai saat ini pelat merah RI masih belum bisa mengalahkan BUMN negeri tetangga.
Mantan Menteri Pendayagunaan BUMN dan juga eks komisaris utama Pertamina Tanri Abeng mengungkap alasannya. Menurutnya, BUMN Indonesia susah maju karena dua hal, "Karena dipolitisasi dan dibirokratisasi," ujar Tanri Abeng, dalam wawancara di CNBC Indonesia TV, Jumat (06/12/2019).
Ini, kata dia, kemudian berimbas ke struktur manajemen BUMN yang terlalu gemuk dan tidak efisien karena ketidaktepatan menempatkan orang-orang untuk mengelola BUMN.
Bermula dari proses perekrutan, lazim terjadi menurutnya terdapat lobi ke partai-partai politik yang sangat mengganggu.
"Lakukanlah tanpa ada politisasi, jangan juga masukkan aspek birokrasi di situ. Pandangan saya , pimpinan BUMN sekarang bentuklah dengan tim seleksi di BUMN cari talent-talent terbaik dan profesional."
Perburuan calon bos BUMN yang profesional ini diterapkan oleh Malaysia dan Singapura, mereka memiliki tim seleksi yang mencari kandidat-kandidat terbaik untuk disaring menjadi petinggi BUMN.
Dari tim seleksi ini, kemudian baru dimasukkan ke Tim Penilai Akhir. "Kalau politisasi dan birokratisasi ini dipotong, saya yakin kita bisa sama dengan BUMN Malaysia dan Singapura."
(gus) Next Article Eksklusif! Tanri Abeng Ungkap Resep Jitu Atasi Penyakit BUMN
Mantan Menteri Pendayagunaan BUMN dan juga eks komisaris utama Pertamina Tanri Abeng mengungkap alasannya. Menurutnya, BUMN Indonesia susah maju karena dua hal, "Karena dipolitisasi dan dibirokratisasi," ujar Tanri Abeng, dalam wawancara di CNBC Indonesia TV, Jumat (06/12/2019).
Ini, kata dia, kemudian berimbas ke struktur manajemen BUMN yang terlalu gemuk dan tidak efisien karena ketidaktepatan menempatkan orang-orang untuk mengelola BUMN.
Bermula dari proses perekrutan, lazim terjadi menurutnya terdapat lobi ke partai-partai politik yang sangat mengganggu.
"Lakukanlah tanpa ada politisasi, jangan juga masukkan aspek birokrasi di situ. Pandangan saya , pimpinan BUMN sekarang bentuklah dengan tim seleksi di BUMN cari talent-talent terbaik dan profesional."
Perburuan calon bos BUMN yang profesional ini diterapkan oleh Malaysia dan Singapura, mereka memiliki tim seleksi yang mencari kandidat-kandidat terbaik untuk disaring menjadi petinggi BUMN.
Dari tim seleksi ini, kemudian baru dimasukkan ke Tim Penilai Akhir. "Kalau politisasi dan birokratisasi ini dipotong, saya yakin kita bisa sama dengan BUMN Malaysia dan Singapura."
(gus) Next Article Eksklusif! Tanri Abeng Ungkap Resep Jitu Atasi Penyakit BUMN
Most Popular