
Satu Kalimat Trump Bantu Rupiah Hari Ini, Besok? Lihat Nanti
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
05 December 2019 08:07

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS)Â dibuka menguat di perdagangan pasar spot hari ini. Rupiah tertolong gara-gara satu kalimat dari Presiden AS Donald Trump.
Belum lama ini, Trump meneken Undang-undang (UU) soal penegakan demokrasi dan hak asasi manusia di Hong Kong. Sesuatu yang memancing amarah China karena AS dinilai terlalu ikut campur urusan dapur orang lain.
Kini, US House of Representatives (bagian dari Kongres AS) sudah menyetujui UU Uighur Act of 2019. Isinya adalah penegakan hak asasi manusia kepada etnik minoritas Uighur yang mendiami wilayah Xinjiang, China. Ramai dikabarkan bahwa etnik ini menjadi sasaran represi pemerintah, bahkan sampai ditempatkan dalam 'kamp konsentrasi'.
UU ini harus disetujui juga oleh Senat. Jika dua kamar di Kongres AS sudah setuju, maka selanjutnya akan dioper ke meja Trump.
Seperti halnya Hong Kong, China pun murka dengan langkah terbaru AS. Beijing berjanji akan melakukan serangan balasan jika Trump sampai ikut menandatangani UU Uighur Act of 2019.
"Apakah Anda pikir ketika AS melakukan sesuatu yang melukai China kami tidak akan mengambil tindakan? Saya rasa setiap perkataan dan tindakan yang salah harus membayar konsekuensinya," tegas Hua Chunying, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, kala menjawab pertanyaan apakah isu Uighur bisa mempengaruhi negosiasi damai dagang, seperti dikutip dari Reuters.
Oleh karena itu, masih ada kemungkinan AS-China bakal tegang lagi. Benar kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Ketidakpastian memang masih sangat tinggi dengan pola yang berubah dengan sangat cepat.
"Kita dihadapkan kepada situasi berharap, kecewa, berharap, kecewa," ujar Sri Mulyani dalam pidatonya di acara CNBC Indonesia Award 2019, malam tadi.
Well, hari ini pasar pesta-pora karena satu kalimat dari Trump. Namun tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi besok. Waspadalah, waspadalah!
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(aji/aji) Next Article Keren! Penguatan Rupiah Nomor Wahid di Dunia
Pada Kamis (5/12/2019), US$ 1 dihargai Rp 14.095 kala pembukaan pasar spot. Rupiah menguat 0,04% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Tidak hanya rupiah, berbagai mata uang Asia pun menguat di hadapan dolar AS. Berikut perkembangan kurs dolar AS terhadap mata uang utama Benua Kuning pada pukul 08:04 WIB:
Hubungan AS-China masih dominan dalam menentukan arah pergerakan pasar. Setelah kemarin terjadi pelepasan aset-aset berisiko karena Trump bilang kesepakatan dagang dengan China bisa menunggu sampai usai Pemilu AS tahun depan, orang yang sama kembali memberi angin surga.
"Diskusi (dagang dengan China) berjalan sangat baik dan kita lihat apa yang akan terjadi," kata Trump kepada jurnalis di sela-sela pertemuan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di Inggris, seperti diberitakan Reuters.
Padahal Trump hanya menyampaikan satu kalimat, tetapi itu sudah cukup bagi pelaku pasar untuk membuat pesta besar-besaran. Dini hari tadi waktu Indonesia, Wall Street menguat cukup signifikan di mana Dow Jones Industrial Average naik 0,53%, S&P 500 terangkat 0,63%, dan Nasdaq Composite bertambah 0,54%.
Risk appetite sudah kembali dan arus modal mendatangi pasar keuangan Asia. Hasilnya, mata uang Asia ramai-ramai menguat, tidak terkecuali rupiah.
Akan tetapi, sebenarnya tetap ada risiko kesepakatan damai dagang AS-China terganggu. Ada faktor-faktor di luar ekonomi yang bisa mempengaruhi relasi Washington-Beijing. Tidak hanya rupiah, berbagai mata uang Asia pun menguat di hadapan dolar AS. Berikut perkembangan kurs dolar AS terhadap mata uang utama Benua Kuning pada pukul 08:04 WIB:
Hubungan AS-China masih dominan dalam menentukan arah pergerakan pasar. Setelah kemarin terjadi pelepasan aset-aset berisiko karena Trump bilang kesepakatan dagang dengan China bisa menunggu sampai usai Pemilu AS tahun depan, orang yang sama kembali memberi angin surga.
"Diskusi (dagang dengan China) berjalan sangat baik dan kita lihat apa yang akan terjadi," kata Trump kepada jurnalis di sela-sela pertemuan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di Inggris, seperti diberitakan Reuters.
Padahal Trump hanya menyampaikan satu kalimat, tetapi itu sudah cukup bagi pelaku pasar untuk membuat pesta besar-besaran. Dini hari tadi waktu Indonesia, Wall Street menguat cukup signifikan di mana Dow Jones Industrial Average naik 0,53%, S&P 500 terangkat 0,63%, dan Nasdaq Composite bertambah 0,54%.
Risk appetite sudah kembali dan arus modal mendatangi pasar keuangan Asia. Hasilnya, mata uang Asia ramai-ramai menguat, tidak terkecuali rupiah.
Belum lama ini, Trump meneken Undang-undang (UU) soal penegakan demokrasi dan hak asasi manusia di Hong Kong. Sesuatu yang memancing amarah China karena AS dinilai terlalu ikut campur urusan dapur orang lain.
Kini, US House of Representatives (bagian dari Kongres AS) sudah menyetujui UU Uighur Act of 2019. Isinya adalah penegakan hak asasi manusia kepada etnik minoritas Uighur yang mendiami wilayah Xinjiang, China. Ramai dikabarkan bahwa etnik ini menjadi sasaran represi pemerintah, bahkan sampai ditempatkan dalam 'kamp konsentrasi'.
UU ini harus disetujui juga oleh Senat. Jika dua kamar di Kongres AS sudah setuju, maka selanjutnya akan dioper ke meja Trump.
Seperti halnya Hong Kong, China pun murka dengan langkah terbaru AS. Beijing berjanji akan melakukan serangan balasan jika Trump sampai ikut menandatangani UU Uighur Act of 2019.
"Apakah Anda pikir ketika AS melakukan sesuatu yang melukai China kami tidak akan mengambil tindakan? Saya rasa setiap perkataan dan tindakan yang salah harus membayar konsekuensinya," tegas Hua Chunying, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, kala menjawab pertanyaan apakah isu Uighur bisa mempengaruhi negosiasi damai dagang, seperti dikutip dari Reuters.
Oleh karena itu, masih ada kemungkinan AS-China bakal tegang lagi. Benar kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Ketidakpastian memang masih sangat tinggi dengan pola yang berubah dengan sangat cepat.
"Kita dihadapkan kepada situasi berharap, kecewa, berharap, kecewa," ujar Sri Mulyani dalam pidatonya di acara CNBC Indonesia Award 2019, malam tadi.
Well, hari ini pasar pesta-pora karena satu kalimat dari Trump. Namun tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi besok. Waspadalah, waspadalah!
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(aji/aji) Next Article Keren! Penguatan Rupiah Nomor Wahid di Dunia
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular