Trading Forex: "Terima Kasih" Trump! Yen Semakin Trengginas

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
04 December 2019 10:37
Dalam dua hari sebelumnya, yen menguat masing-masing 0,33% dan 0,48%.
Foto: Mata Uang Yen. (REUTERS/Yuriko Nakao/Files)
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar yen terhadap dolar AS kembali menguat pada perdagangan Selasa kemarin, dan masih berlanjut pada hari ini, Rabu (4/12/19). Mata uang Jepang ini harus "berterima kasih" kepada Presiden AS Donald Trump yang sekali lagi membuat sentimen pelaku pasar memburuk.

Pada pukul 9:47 WIB, yen diperdagangkan di level 108,52/US$, menguat 0,09% di pasar spot, melansir data Refinitiv. Dalam dua hari sebelumnya, yen menguat masing-masing 0,33% dan 0,48%.



Selasa kemarin, Presiden Trump dalam sebuah wawancara saat menghadiri pertemuan NATO di London menyatakan sebaiknya kesepakatan dagang dengan China dilakukan setelah Pemilihan Umum (Pemilu) AS 2020.

"Dalam beberapa hal, saya menyukai gagasan menunda kesepakatan dengan China sampai Pemilu selesai, tapi mereka ingin membuat kesepakatan sekarang dan kita akan melihat apakah kesepakatan itu akan benar terjadi," kata Trump, sebagaimana dilansir CNBC International.



Pemilu di AS akan dilangsungkan pada November 2020, dan jika benar Trump menunda kesepakatan tersebut, perekonomian global berisiko kembali melambat. Apalagi Pemerintah Washington masih berencana menaikkan bea masuk importasi barang dari China pada 15 Desember nanti jika sampai tenggat waktu tersebut kesepakatan dagang tidak diteken.

Dampaknya bursa saham global kembali rontok, termasuk bursa saham AS, indeks Dow Jones anjlok 1%. Di perdagangan Senin, bursa saham AS juga rontok setelah Presiden Trump mengobarkan perang dagang dengan Brasil dan Argentina.



"Brasil dan Argentina telah melakukan devaluasi besar-besaran terhadap mata uang mereka, dan hal itu tidak bagus untuk petani kita. Oleh karena itu, efektif secepatnya, saya akan menerapkan lagi bea masuk semua baja dan aluminum yang masuk ke AS dari dua negara tersebut," kata Trump melalui akun Twitternya, sebagaimana dilansir CNBC International.

Sentimen pelaku pasar benar-benar memburuk akibat dua pernyataan Trump tersebut. Bursa saham Asia juga kembali terperosok ke zona merah pada hari ini. Ketika sentimen pelaku pasar memburuk dan bursa saham merosot, maka aset-aset aman (safe haven) seperti yen akan menjadi incaran pelaku pasar, dan nilainya akan terus menguat.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(pap/pap) Next Article Panasnya AS-Iran Bawa Yen ke Level Terkuat Tiga Bulan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular