
Tertatih Seharian, IHSG Berhasil Ditutup Menguat Tipis
Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
03 December 2019 16:46

Pada dasarnya IHSG terbilang cukup beruntung dapat finis di zona hijau pada perdagangan hari ini. Hal ini dikarenakan, perang dagang AS dengan China belum usai, tapi Trump justru menginisiasi babak perang dagang baru dengan negara di kawasan Amerika Latin dan Eropa.
Malam tadi waktu Indonesia, Presiden AS Donald Trump menegaskan segera memberlakukan bea masuk untuk impor baja dan aluminium dari Brasil dan Argentina. Sang presiden ke-45 Negeri Adidaya beralasan selama ini mata uang dua negara tersebut terlalu lemah sehingga merugikan AS.
"Brasil dan Argentina telah melemahkan mata uang mereka, yang ini tidak bagus buat para petani kita. Oleh karena itu, berlaku efektif segera, saya akan mengenakan bea masuk bagi impor baja dan aluminium dari dua negara tersebut.
The Federal Reserve (Bank Sentral AS) seharusnya bertindak sehingga negara-negara seperti itu tidak lagi memanfaatkan penguatan dolar AS untuk melemahkan mata uangnya. Situasi ini membuat manufaktur dan petani kita kesulitan untuk mengekspor. Turunkan bunga dan longgarkan, Fed!" tegas Trump dalam cuitan Twitter lainnya.
Selain dengan kedua negara Amerika Latin tersebut, Trump juga menabuh genderang perang dagang dengan Prancis. Trump mengancam mengenakan tarif hingga 100% atas barang-barang Prancis senilai US$ 2,4 miliar. Produk yang terancam dikenai tarif itu termasuk anggur dan keju.
Ancaman ini diberikan karena Prancis dianggap telah melakukan diskriminasi atas pajak layanan digital bagi perusahaan asal AS, dilansir dari AFP.
Hal ini berdasarkan fakta yang ditemukan Perwakilan Dagang AS, di mana Negeri Mode tersebut memberi pajak yang tinggi pada perusahaan teknologi asal AS, seperti Google, Apple, Facebook, dan Amazon.
Menteri Keuangan Prancis, Bruno Le Maire, mengatakan bahwa ancaman bea masuk AS atas produk impor asal Prancis “tidak bisa diterima” dan Uni Eropa siap untuk mengajukan serangan balasan.
“Pada kasus sanksi baru (bea masuk) AS, Uni Eropa akan siap untuk melakukan tindakan balasan,” ujar Le Maire kepada Radio Classique seperti diwartakan Reuters.
Selain itu, AS juga diketahui tengah melakukan penyelidikan pada Austria, Italia, dan Turki. Jika ketiga negara tersebut ditemukan melakukan kecurangan, maka Washington tidak segan melayangkan bea masuk.
Risiko perang dagang yang meluas akan semakin menyakiti industri manufaktur global. Sebab, perang dagang terbukti telah merusak rantai pasok dan menurunkan produksi industri.
TIM RISET CNBC INDONESIA (dwa/dwa)
Malam tadi waktu Indonesia, Presiden AS Donald Trump menegaskan segera memberlakukan bea masuk untuk impor baja dan aluminium dari Brasil dan Argentina. Sang presiden ke-45 Negeri Adidaya beralasan selama ini mata uang dua negara tersebut terlalu lemah sehingga merugikan AS.
"Brasil dan Argentina telah melemahkan mata uang mereka, yang ini tidak bagus buat para petani kita. Oleh karena itu, berlaku efektif segera, saya akan mengenakan bea masuk bagi impor baja dan aluminium dari dua negara tersebut.
Selain dengan kedua negara Amerika Latin tersebut, Trump juga menabuh genderang perang dagang dengan Prancis. Trump mengancam mengenakan tarif hingga 100% atas barang-barang Prancis senilai US$ 2,4 miliar. Produk yang terancam dikenai tarif itu termasuk anggur dan keju.
Ancaman ini diberikan karena Prancis dianggap telah melakukan diskriminasi atas pajak layanan digital bagi perusahaan asal AS, dilansir dari AFP.
Hal ini berdasarkan fakta yang ditemukan Perwakilan Dagang AS, di mana Negeri Mode tersebut memberi pajak yang tinggi pada perusahaan teknologi asal AS, seperti Google, Apple, Facebook, dan Amazon.
Menteri Keuangan Prancis, Bruno Le Maire, mengatakan bahwa ancaman bea masuk AS atas produk impor asal Prancis “tidak bisa diterima” dan Uni Eropa siap untuk mengajukan serangan balasan.
“Pada kasus sanksi baru (bea masuk) AS, Uni Eropa akan siap untuk melakukan tindakan balasan,” ujar Le Maire kepada Radio Classique seperti diwartakan Reuters.
Selain itu, AS juga diketahui tengah melakukan penyelidikan pada Austria, Italia, dan Turki. Jika ketiga negara tersebut ditemukan melakukan kecurangan, maka Washington tidak segan melayangkan bea masuk.
Risiko perang dagang yang meluas akan semakin menyakiti industri manufaktur global. Sebab, perang dagang terbukti telah merusak rantai pasok dan menurunkan produksi industri.
TIM RISET CNBC INDONESIA (dwa/dwa)
Pages
Most Popular