Sudah 4 Hari Mager, Rupiah Tunggu 15 Desember?

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
28 November 2019 15:35
Dolar AS Sebenarnya Sedang Perkasa
Ilustrasi Rupiah (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Sejak pekan lalu data-data ekonomi AS dirilis cukup apik, yang menunjukkan perekonomian Negeri Paman Sam mulai bangkit.

Pada Kamis (21/11/19 indeks aktivitas manufaktur wilayah Philadelphia dilaporkan naik menjadi 10,4 di bulan ini, jauh lebih tinggi dari bulan Oktober lalu sebesar 5,6. Sehari setelahnya Markit melaporkan indeks aktivitas manufaktur AS naik menjadi 52,2 di bulan ini, tertinggi dalam tujuh bulan terakhir. 

Kemudian Rabu kemarin, pembacaan kedua produk domestik bruto (PDB) AS dirilis sebesar 2,1% lebih tinggi dari pembacaan awal 1,9%.


Data lain menunjukkan pesanan barang tahan lama tumbuh 0,6% di bulan Oktober secara bulanan atau month-on-month (MoM). Di bulan sebelumnya, data ini turun 1,2%. Sementara pesanan barang tahan lama inti, yang tidak memasukkan sektor transportasi dalam perhitungan, juga tumbuh 0,6% MoM, dari bulan sebelumnya yang turun 0,4%.

Serangkaian data tersebut memperkuat sikap bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) yang lebih optimis terhadap kondisi ekonomi AS saat ini dibandingkan beberapa pekan lalu. Bank sentral paling powerful di dunia ini juga berencana untuk tidak lagi menurunkan suku bunga, kecuali jika perekonomian AS memburuk.

Hal itu tentunya membuat dolar AS perkasa, sejak pekan lalu Rabu kemarin, indeks dolar sudah menguat 0,6% dan mencapai level tertinggi satu setengah bulan terakhir. Indeks dibentuk dari pergerakan dolar AS terhadap enam mata uang, dan dijadikan tolak ukur kekuatan the greenback.

Di kala indeks dolar menguat, rupiah masih cukup stabil, hal ini bisa memberikan gambaran jika pelaku pasar memang sedang menunggu kepastian kesepakatan dagang AS-China.

15 Desember menjadi tenggat waktu untuk mencapai kesepakatan fase satu semakin menipis, sementara hubungan AS-China masih panas-dingin. Sampai ada kejelasan apakah kesekapatan dagang akhirnya diteken atau tidak, rupiah sepertinya masih akan bergerak tipis-tipis saja.

TIM RISET CNBC INDONESIA 

(pap/pap)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular