Nelangsa! Ikut Emas Global, Harga Emas Antam Bisa Merah

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
28 November 2019 06:37
Nelangsa! Ikut Emas Global, Harga Emas Antam Bisa Merah
Foto: Karyawan menunjukkan emas batangan yang dijual di Butik Emas, Sarinah, Jakarta Pusat, Senin (17/9/2018). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas dunia melemah memasuki perdagangan sesi Amerika Serikat (AS) pada Rabu tadi malam (27/11/19).Tekanan pada logam mulia sebenarnya sudah muncul sejak Rabu kemarin, tetapi lebih intens setelah rilis data ekonomi Negeri Sam.

Pada pukul 21:00 WIB, emas melemah 0,41% ke level US$ 1.455,17/troy ons di pasar spot, melansir data Refinitiv.

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang mengirim kabar bagus terkait perundingan dagang dengan China membuat emas kembali mundur teratur.

Pada hari Selasa waktu AS, Presiden AS Trump menyatakan Washington berada di "pembahasan terakhir" kesepakatan dengan China yang akan menghentikan perang dagang yang sudah berlangsung selama 16 bulan.




Pernyataan tersebut menyusul laporan CNBC International yang menyebutkan Wakil Perdana Menteri China, Liu He, pagi ini berbicara dengan Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin.

"Kedua belah pihak membahas penyelesaian masalah-masalah inti yang menjadi perhatian bersama, mencapai konsensus bagaimana masalah tersebut diselesaikan dan setuju untuk terus berdiskusi mengenai isu-isu untuk kesepakatan fase satu" tulis rilis Kementerian Perdagangan China, sebagaimana dilansir CNBC International.

Sementara itu data dari AS yang dirilis beberapa saat lalu menunjukkan membaiknya kondisi ekonomi Negara Adidaya tersebut. Pembacaan kedua produk domestik bruto (PDB) AS dirilis sebesar 2,1% lebih tinggi dari pembacaan awal 1,9%.

Data lain menunjukkan pesanan barang tahan lama tumbuh 0,6% di bulan Oktober secara bulanan atau month-on-month (MoM). Di bulan sebelumnya, data ini turun 1,2%.



Sementara pesanan barang tahan lama inti, yang tidak memasukkan sektor transportasi dalam perhitungan, juga tumbuh 0,6% MoM, dari bulan sebelumnya yang turun 0,4%.

Data-data tersebut memperkuat sikap bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) yang lebih optimistis terhadap kondisi ekonomi AS saat ini dibandingkan beberapa pekan lalu.

Sepanjang tahun ini, The Fed sudah tiga kali menurunkan suku bunga, hal tersebut menjadi salah satu faktor yang memicu kenaikan harga emas hingga mencapai level tertinggi lebih dari 6 tahun US$ 1.557/troy ons di awal September lalu.

Jika The Fed tidak lagi menurunkan suku bunga, maka satu pijakan emas untuk menguat kembali menjadi hilang, dan justru berisiko semakin tertekan. AS masih akan merilis data indeks manufaktur wilayah Chicago, inflasi versi personal capital expenditure (PCE), serta belanja konsumen pada Rabu malam.


Harga emas batangan yang diproduksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) naik pada pada perdagangan Rabu kemarin (27/11/19). 

Berdasarkan harga Logam Mulia di gerai Butik Emas LM-Pulo Gadung di situs logammulia.com milik Antam pada Rabu lalu harga emas Antam ukuran 100 gram dibanderol Rp 69,6 juta, naik dibandingkan Selasa kemarin Rp 69,4 juta. 

Ini berarti harga per gramnya emas untuk ukuran 100 gram dibanderol Rp 696.000/gram, naik 0,29% dibandingkan Selasa kemarin. 



Emas Antam kepingan 100 gram lumrah dijadikan acuan transaksi emas secara umum, tidak hanya emas Antam. Harga emas Antam di gerai penjualan lain bisa berbeda.

Berikut harga emas Antam yang dijual di gerai Butik Emas LM - Pulo Gadung.

Kenaikan harga emas Antam pada hari ini mengikuti pergerakan harga emas dunia yang menguat pada perdagangan Selasa. Berdasarkan data Refinitiv, emas dunia mengakhiri perdagangan Rabu di level US$ 1.461,2/troy ons, menguat 0,44%. 

Rilis data ekonomi AS yang kali ini mengecewakan membuat harga emas dunia berhasil menguat. Selasa malam, Conference Board Inc, melaporkan indeks keyakinan konsumen AS di bulan ini menurun menjadi 125,5, dibandingkan bulan lalu sebesar 126,1. 

Turunnya indeks tersebut menjadi indikasi keyakinan konsumen di AS terhadap kondisi ekonomi dalam enam bulan ke depan kini lebih rendah dibandingkan bulan lalu.

Rilis tersebut sekaligus menjadi data mengecewakan pertama AS setelah beberapa data sebelumnya yang menunjukkan membaiknya perekonomian Paman Sam. 

Analis dari bank investasi Julius Baer, Carsten Menke mengatakan perkembangan perundingan dagang membuat pasar saham terus menguat, tetapi harga emas hanya akan bergerak dalam rentang tertentu.

"Pasar sedang dihibur oleh perkembangan perundingan dagang yang terbaru, itulah sebabnya saham-saham mengalami penguatan. Bursa saham yang kuat akan membuat emas bergerak dalam rentang US$ 1.450 sampai 1.480/troy ons" kata Menke sebagaimana dilansir CNBC International.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular