
Konsolidasi, BTN Patok Pertumbuhan Kredit 6-8% di 2020

Jakarta, CNBC Indonesia - Manajemen PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) mengungkapkan dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) pertumbuhan kredit perseroan dipatok antara 6-8% pada tahun depan di tengah ketatnya likuiditas perbankan dan rencana perusahaan untuk lebih melakukan konsolidasi.
"RBB kami turun, kredit pertumbuhannya cuma 6-8%, kami akan lebih ke konsolidasi," kata Direktur Finance, Treasury & Strategy BTN Nixon L.P Napitupulu, usai rapat dengan Komisi VI DPR RI, Senin (25/11/2019).
"Perbaikan kualitas, plus likuiditas dibenarkan sampai LDR [loan to deposit ratio] membaik. DPK [Dana Pihak Ketiga] sama sekitar 6-8%. NPL [tingkat kredit bermasalah] ekspektasi turun di bawah 3%," tegasnya.
Nixon juga mengatakan transmisi penurunan suku bunga kredit lama karena jatuh tempo deposito 3-6 bulan. "Kedua likuiditasnya ketat, apa yang mau diturunkan kalau likuiditasnya enggak ada," kata Nixon.
Nixon menambahkan, BTN sudah mulai melakukan penyesuaian dengan menurunkan suku bunga kredit 25 basis poin. "Kami selalu turunkan seiring penurunan. Tapi deposito kan ga bisa langsung, tunggu jatuh tempo dulu terutama yang 3-6 bulan. Cost of Fund [beban bunga] sudah mulai turun," tambah Nixon.
Hingga September 2019, Bank BTN mencatatkan pertumbuhan KPR sebesar 18,45% secara tahunan (year-on-year/yoy) dari Rp 163,61 triliun pada September 2018 menjadi Rp 193,8 triliun.
Kenaikan tersebut disumbang melesatnya penyaluran KPR Subsidi sebesar 25,54% yoy menjadi Rp 111,64 triliun pada kuartal III/2019. KPR Non-subsidi Bank BTN pun melaju positif di level 10,01% yoy menjadi Rp 82,16 triliun per September 2019.
Sementara penyaluran kredit BTN total tercatat sebesar Rp 231,31 triliun per September 2019. Capaian ini tumbuh 16,6% dari Rp 199,23 triliun per September 2018.
Sebelumnya Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menunjuk Pahala Mansury untuk mengisi kekosongan Direktur Utama BBTN. Sementara itu, eks pimpinan KPK, Chandra Hamzah akan mengisi posisi di BTN sebagai Komisaris Utama.
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) BBTN sebetulnya baru akan digelar pada Rabu 27 November mendatang, diundur dari sebelumnya 11 November dan sebelumnya lagi 18 Oktober 2019.
(tas/tas) Next Article BTN Rilis Obligasi Rp 1,5 T, Kuponnya Tembus 8,9%
