Ini Ucapan Trump yang Jadi Kode Harga Emas Bakal Ambles

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
23 November 2019 11:23
Data Ekonomi Membaik, The Fed Tak Pangkas Suku Bunga Lagi
Foto: Ist
Satu hal yang membuat harga emas sulit untuk menguat di pekan ini adalah sikap bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) yang tidak akan memangkas suku bunga lagi, kecuali ekonomi Paman Sam memburuk. 

Ternyata, dalam beberapa hari terakhir data ekonomi AS sudah menunjukkan perbaikan yang menguatkan sikap The Fed tersebut. 

Sikap The Fed tersebut tertuang dalam notula rapat kebijakan moneter yang dirilis Kamis (21/11/19) dini hari. Dalam notula tersebut juga menunjukkan keputusan The Fed memangkas suku bunga 25 basis poin (bps) menjadi 1,5-1,75% pada bulan Oktober tidak mendapat dukungan penuh dari anggota voting Federal Open Market Committee (FOMC). Sebanyak dua dari sepuluh anggota memilih suku bunga dipertahankan, sisanya memilih suku bunga di pangkas.

Bank sentral pimpinan Jerome Powell ini juga mengindikasikan tidak akan terburu-buru mengubah sikap mempertahankan suku bunga.



Di hari yang sama, data dari AS menunjukkan Indeks aktivitas manufaktur wilayah Philadelphia dilaporkan naik menjadi 10,4 di bulan ini, jauh lebih tinggi dari bulan Oktober lalu sebesar 5,6. Sementara itu pada Jumat Kemarin Markit melaporkan indeks aktivitas manufaktur AS naik menjadi 52,2 di bulan ini, tertinggi dalam tujuh bulan terakhir. 

Rilis data-data tersebut juga konsisten dengan isi notula yang menunjukkan The Fed kini lebih optimis menatap perekonomian AS dibandingkan beberapa pekan lalu. Jika terus demikian, kemungkinan suku bunga tidak akan dipangkas lagi, dan emas kehilangan satu pijakan yang sebelumnya membawanya terus menguat. 

Kini nasib emas tinggal menanti kapan perang dagang AS-China akan berakhir. Ketika kedua negara mencapai kesepakatan dagang, pertumbuhan ekonomi global diharapkan bisa bangkit kembali, sehingga aset-aset berisiko yang memberikan imbal hasil tinggi tentunya menjadi primadona investasi lagi. Alhasil, emas yang merupakan aset aman (safe haven) dan tidak memberikan imbal hasil akan menjadi kurang menarik, dan ditinggalkan oleh para investor. 

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular