Harga Emas Merangkak Naik, Bisa Sampai Penutupan Perdagangan?

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
22 November 2019 21:28
Data Ekonomi AS Bisa Jungkalkan Emas Lagi
Foto: Emas Antam (CNBC Indonesia/Irvin Avriano Arief)
Rilis data ekonomi Paman Sam yang membaik, serta notula kebijakan moneter The Fed memberikan tekanan bagi emas Kamis kemarin. Indeks aktivitas manufaktur wilayah Philadelphia dilaporkan naik menjadi 10,4 di bulan ini, jauh lebih tinggi dari bulan Oktober lalu sebesar 5,6. 

Data tersebut tentunya mendukung sikap The Fed yang melihat kondisi ekonomi saat ini lebih baik di bandingkan beberapa pekan lalu. Sikap tersebut tertuang dalam notula The Fed yang dirilis Kamis dini hari lalu. 



Dalam notula tersebut juga menunjukkan keputusan The Fed memangkas suku bunga 25 basis poin (bps) menjadi 1,5-1,75% pada bulan Oktober tidak mendapat dukungan penuh dari anggota voting Federal Open Market Committee (FOMC). Sebanyak dua dari sepuluh anggota memilih suku bunga dipertahankan, sisanya memilih suku bunga di pangkas.

Bank sentral pimpinan Jerome Powell ini juga mengindikasikan tidak akan terburu-buru mengubah sikap mempertahankan suku bunga.

Malam ini, Markit akan melaporkan data aktivitas manufaktur AS secara keseluruhan untuk bulan November. Berdasarkan data dari Forex Factory, angka indeks aktivitas manufaktur AS diprediksi naik menjadi 51,5 dari sebelumnya 51,3. 

Jika rilis tersebut sesuai ekspektasi, tentunya akan semakin menguatkan sikap yang diambil oleh Powell, suku bunga tidak lagi diturunkan, dan emas bisa terjungkal lagi. Tetapi jika data tersebut malah menunjukkan penurunan, emas akan mendapat momentum penguatannya. 

TIM RISET CNBC INDONESIA

(pap/pap)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular