Kekhawatiran Investor Memuncak, Nilai Transaksi di BEI Anjlok

Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
22 November 2019 16:45
Bursa saham Indonesia sepi peminat setidaknya dalam 2 minggu terkahir.
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Indonesia sepi peminat setidaknya dalam 2 minggu terkahir. Hal ini terlihat dari data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) yang menunjukkan nilai transaksi sejak 7 November 2019 berada di bawah rata-rata transaksi tahun 2019.

Sejak awal tahun hingga penutupan perdagangan kemarin (21/11/2019), BEI mencatat rerata nilai transaksi harian di bursa saham Ibu Pertiwi berada di level Rp 9,23 triliun. Meskipun demikian, dari grafik di bawah ini terlihat bahwa selama 11 hari beruntun level itu tidak pernah dilewati.



Pada penutupan perdagangan hari ini, total nilai transaksi juga tidak berhasil melebihi Rp 9,23 triliun, yakni hanya sebesar Rp 5,9 triliun, di kisaran total transaksi perdagangan saham kemarin. Alhasil, dalam 12 hari perdagangan terakhir, rerata transaksi pasar saham Ibu Pertiwi hanyalah di level Rp 6,37 triliun.

Dari eksternal, salah satu sentimen yang menyebabkan pelaku pasar global berpikir ulang untuk menanamkan modalnya di pasar saham Asia, tidak terkecuali Indonesia, adalah perkembangan hubungan dagang Amerika Serikat (AS)-China yang simpang siur, serta situasi geopolitik di Hong Kong yang masih mencekam.


Sementara itu, dari dalam negeri, investor menahan diri untuk melakukan transaksi seiring dengan puluhan reksa sana saham yang mencatatkan penurunan performa pada bulan ini.

Mengacu data Infovesta Utama, pada 1-18 November 2019, terdapat 18 produk reksa dana yang menorehkan kinerja negatif cuku ektrim karena imbal hasil yang ditorehkan anjlok 30%.



Merespon kondisi tersebut, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan akan mengawasi aset dasar (underlying asset) produk reksa dana.

"Ya nanti kita lihatlah, kalau ada beberapa temuan. Sekarang kita bisa mengawasi itu dari sisi portfolionya dibantu oleh tim KSEI (Kustodian Sentral Efek Indonesia) ada s-Invest jadi mulai dari mark to market [harga pasar], market monitor, terus compliance terhadap beberapa regulasi terkait dengan produk," kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen, di Jakarta, Kamis (21/11/2019).



TIM RISET CNBC INDONESIA
(dwa/hps) Next Article Empat Faktor Ini Bakal Jadi Sentimen Kuat Pasar di Kuartal II

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular