
Dana Asing Kabur Rp 2 T Sepekan, Bos BI: Awal 2020 Masuk Lagi
Lidya Julita S, CNBC Indonesia
22 November 2019 15:00

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) mencatat dalam sepekan ini, hingga 21 November 2019, terjadi aliran modal asing keluar (outflow) sekitar Rp 2 triliun.
Aliran modal keluar ini terdiri dari Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp 1 triliun, saham sebesar Rp 400 miliar dan obligasi korporasi Rp 500 miliar.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, pasar tak perlu panik dan khawatir dengan adanya outflow ini. Sebab, ini adalah pola musiman setiap akhir tahun karena investor mempertimbangkan beberapa hal.
"Menjelang akhir tahun sejumlah investor memang dalam jangka pendek akan menentukan investasi dalam 2 hal. Satu, menghitung ada untung apa belum dan faktor-faktor yang terjadi di global. Masih ada tanda-tanda risiko di global dan ini bawa investor keluar bawa dananya," ujar Perry di Komplek BI, Jumat (22/11/2019).
Menurutnya, sesuai dengan pola musimannya, maka pada awal tahun aliran modal asing akan kembali masuk membanjiri RI.
"Tapi biasanya akan kembali masuk di awal tahun. Ini pola musiman menjelang akhir tahun dan pada saat yang sama ada kenaikan risk karena perundingan AS dan China," jelasnya.
Selain itu, Perry meyakinkan bahwa kondisi ini masih cukup terkendali terlihat dari nilai tukar Rupiah yang masih dalam kondisi normal dan bergerak stabil di level Rp 14.100 per dolar AS.
"Terus kami tegaskan bahwa BI akan tetap ada di pasar dan jika diperlukan melakukan langkah-langkah stabilisasi yang diperlukan. Alhamdulilah supply dan demand pasar baik," tegasnya.
(dru) Next Article Gubernur BI Yakin Ekonomi RI Tangguh, Ini Buktinya!
Aliran modal keluar ini terdiri dari Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp 1 triliun, saham sebesar Rp 400 miliar dan obligasi korporasi Rp 500 miliar.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, pasar tak perlu panik dan khawatir dengan adanya outflow ini. Sebab, ini adalah pola musiman setiap akhir tahun karena investor mempertimbangkan beberapa hal.
![]() |
Menurutnya, sesuai dengan pola musimannya, maka pada awal tahun aliran modal asing akan kembali masuk membanjiri RI.
"Tapi biasanya akan kembali masuk di awal tahun. Ini pola musiman menjelang akhir tahun dan pada saat yang sama ada kenaikan risk karena perundingan AS dan China," jelasnya.
Selain itu, Perry meyakinkan bahwa kondisi ini masih cukup terkendali terlihat dari nilai tukar Rupiah yang masih dalam kondisi normal dan bergerak stabil di level Rp 14.100 per dolar AS.
"Terus kami tegaskan bahwa BI akan tetap ada di pasar dan jika diperlukan melakukan langkah-langkah stabilisasi yang diperlukan. Alhamdulilah supply dan demand pasar baik," tegasnya.
(dru) Next Article Gubernur BI Yakin Ekonomi RI Tangguh, Ini Buktinya!
Most Popular