Tarik Ulur AS-China, Harga Emas Males Gerak

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
22 November 2019 10:12
Harga emas tak banyak bergerak pagi ini, menyusul upaya China untuk memperlancar jalannya negosiasi dagang dengan Amerika Serikat.
Foto: Emas Batangan dan Koin dalam brankas Pro Aurum di Munich, Jerman pada 14 Agustus 2019. (REUTERS/Michael Dalder)
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas cenderung tak banyak bergerak pagi ini, Jumat (22/11/2019) menyusul laporan upaya China untuk memperlancar jalannya negosiasi dagang dengan Amerika Serikat.

Pada 09.25 WIB, harga emas dunia berada di US$ 1.464,13/troy ons atau cenderung melemah tipis 0,001% dibanding penutupan harga perdagangan kemarin yang berada di US$ 1.464,15/troy ons.



Melansir CNBC International, China mengundang negosiator AS untuk datang ke Beijing melanjutkan diskusi dagang seperti yang dikabarkan Wall Street Journal, Kamis (21/11/2019).

Dalam pembicaraan melalui telepon yang diperkirakan berlangsung minggu lalu, Wakil Perdana Menteri Tiongkok, Liu He dikabarkan mengundang perwakilan dagang AS Robert Lightizer dan menteri keuangan AS Steven Mnuchin untuk berdiskusi tatap muka membahas kelanjutan kesepakatan perdagangan.

Masih belum jelas apakah pihak Paman Sam menerima undangan tersebut. Menurut Jurnal, pejabat perdagangan AS bersedia untuk bertemu dengan China.

Berita tersebut mencuat setelah DPR AS pada hari Rabu (20/11/2019) meloloskan dua rancangan undang-undang untuk mendukung para pengunjuk rasa di Hong Kong dan mengirim peringatan ke China tentang hak asasi manusia.

Presiden Donald Trump diharapkan untuk menandatangani mereka ke dalam undang-undang meskipun pembicaraan perdagangan yang rumit dengan Beijing.


Pada hari Selasa, Senat AS mengeluarkan undang-undang yang mensyaratkan sertifikasi tahunan otonomi Hong Kong dan memperingatkan Beijing agar tidak menekan demonstran dengan keras. China meminta Washington berhenti mencampuri urusan dalam negerinya dan mengatakan akan membalas.

Kelanjutan drama dagang AS-China masih jadi sentimen penggerak utama harga emas. Kenaikan harga emas tahun ini dipicu oleh melambatnya pertumbuhan ekonomi akibat friksi dagang dua perekonomian terbesar di dunia.

Perang dagang yang berlangsung hampir dua tahun telah mengakibatkan volume perdagangan global terkontraksi. Dana Moneter Internasional (IMF) bahkan merevisi sampai tiga kali pertumbuhan ekonomi global sampai tiga kali. Terakhir IMF meramal pertumbuhan ekonomi dunia berada di angka 3% untuk tahun 2019.

Pasar masih merespon reaktif setiap kabar tentang tarik ulur hubungan AS-China. Investor masih wait and see sebelum kabar ini benar-benar jelas. Akibatnya harga emas males gerak. 


TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg/twg) Next Article AS-China Tampak Mesra, Harga Emas Turun Gaes!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular