Saham Terjun Bebas, FORZ-TGRA-LUCK Gelar Paparan Insidentil

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
20 November 2019 19:01
Ketiga saham tersebut sama-sama turun cukup signifikan dalam sebulan terakhir ini.
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten properti PT Forza Land Indonesia Tbk (FORZ), PT Terregra Asia Energy Tbk (TGRA) dan PT Sentral Mitra Informatika TbkĀ (LUCK) bakal menggelar paparan publik insidentil. Pasalnya, ketiga saham tersebut sama-sama turun cukup signifikan dalam sebulan terakhir ini.

Bursa Efek Indonesia, kembali menghentikan sementara perdagangan saham FORZ hari ini, Rabu 20 November 2019 setelah sebelumnya juga sempat disuspensi pada 15 November dan kembali dibuka pada 18 November 2019.

"Sehubungan dengan terjadinya penurunan harga kumulatif yang signifikan pada saham Forza Land Indonesia, BEI memandang perlu melakukan penghentian sementara saham dan waran seri I Forza Land Indonesia," tulis BEI, dalam pengumuman di keterbukaan informasi, Rabu (20/11/2019).

Jika dilihat dari sisi kinerja saham FORZ, sepanjang tahun berjalan amblas 78,04% ke level Rp 202/saham. Dalam sebulan terakhir, saham Forza Land terkoreksi 79,28%.


Manajemen FORZ akan menyelenggarakan paparan publik insidentil di BEI pada Kamis, 21 November 2019. Forza adalah emiten yang bergerak di bidang pembangunan, pengelolaan dan perdagangan real estate atau properti.

Mengacu laporan keuangan Forza per September 2019, pemegang saham Forza yakni PT Forza Indonesia 16,95%, Freddy Setiawan 20,45%, PT Narada Capital Indonesia 7,12%, dan publik 55,48%. Total saham Narada Indonesia mencapai 141.243.300 saham atau setara dengan Rp 37,85 miliar.

Sementara, PT Terregra Asia Energy Tbk (TGRA), dalam surat yang disampaikan di keterbukaan informasi, bakal menyelenggarakan paparan publik insidentil Jumat ini, 22 November di BEI.

Sebelumnya, saham TGRA sempat dihentikan sementara (suspensi) pada 18 November 2019 dan kembali dibuka pada 18 November.

Hal ini mengau pada penurunan yang cukup tajam saham TGRA. Sepanjang tahun berjalan amblas 80,25% ke level Rp 158/saham. Sedangkan dalam sebulan terakhir, saham Terregra terkoreksi 82,35%.

Sebelumnya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sudah menghentikan penjualan (suspensi) dua reksa dana milik PT Narada Aset Manajemen oleh agen penjual reksa dana (Aperd) dengan dasar adanya gagal bayar efek (default) saham senilai Rp 177,78 miliar.


Dari portfolio saham yang dikelola Narada, terungkap ada saham TGRA dan FORZ.

Sementara itu, LUCK akan menggelar public expose insidentilĀ pada 21 November 2019 mendatang. Harga saham LUCK turun sekitar 66,1% selama 1 bulan terakhir, yakni Rp 1.475 pada 21 Oktober 2019 menjadi Rp 500 pada 20 November 2019.



(dob/dob) Next Article Suspensi Dibuka, Saham Ini Kena Auto Reject Bawah! Lah kok?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular